Yerusalem (ANTARA) - Pejabat Israel pada Minggu (24/12) mengatakan bahwa Mesir telah mengusulkan kepada pemerintahnya dan Hamas untuk membuat kesepakatan baru, termasuk soal pembebasan warga Israel yang disandera di Gaza.
"Usulan Mesir diperkirakan akan dibahas pada Senin dalam pertemuan kabinet perang," kata seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip oleh situs berita Israel Walla.
"Usulan itu masih baru, tetapi penting dan positif," kata pejabat tersebut seraya menambahkan bahwa "Kairo punya pengaruh signifikan terhadap Hamas, yang bisa membantu keberhasilan usulan soal pembebasan warga Israel yang disandera di Gaza".
Bersama Qatar, Mesir membantu memediasi gencatan senjata selama seminggu pada November, ketika Hamas membebaskan lebih dari 100 sandera dengan imbalan pembebasan 240 warga Palestina yang ditahan Israel. Hamas dan kelompok lain masih menyandera sekitar 129 orang.
Hamas telah berulang kali menolak pembicaraan soal pertukaran tahanan dengan Israel sebelum gencatan senjata secara penuh diberlakukan di Jalur Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayah kantong Palestina yang dikepung oleh Israel itu.
Israel telah membombardir Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sedikitnya 20.424 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai 54.036 lainnya, menurut pejabat kesehatan setempat.
Di lain pihak, sekitar 1.200 warga Israel diyakini telah tewas dalam serangan Hamas tersebut.
Serangan Israel tanpa henti telah menyebabkan kehancuran di Gaza. Separuh permukiman di wilayah pesisir itu rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk itu di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Israel serang kamp pengungsi di Gaza, 70 orang tewas
Baca juga: Hamas puji perayaan Natal terbatas umat Kristen Palestina
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023