OleBanda Aceh (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR RI Marzuki Daud mendesak pemerintah pusat segera merealisasikan kilang PT Arun menjadi kilang bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
"Lokasi kilang PT Arun ini strategis. Selain itu, fasilitas pendukungnya memadai untuk dijadikan lokasi kilang BBM," sebut Marzuki Daud di Lhokseumawe, Kamis.
Menurut politisi Partai Golkar tersebut, dirinya pada saat rapat dengan Bappenas dan Menteri Keuangan sudah meminta supaya kilang gas PT Arun dijadikan sebagai kilang BBM.
Ia mengatakan pertimbangan untuk dijadikan kilang gas Arun menjadi kilang BBM beralasan karena didukung beberapa faktor. Di antaranya lokasi yang sangat strategis dan juga memiliki sarana dan prasarana pendukung yang memadai.
Lahan tidak perlu pembebasan lagi, memiliki pelabuhan yang standar dan lain sebagainya. Karena itu, kami mengharapkan pemerintah pusat merealisasikan kilang gas Arun menjadi salah satu kilang BBM di Indonesia," ungkap dia.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Arun Ikbal Hasan Saleh pernah mempresentasikan kilang gas perusahaan yang dipimpinkannya layak dijadikan kilang BBM di hadapan Presiden RI ketika kepala negara singgah di Lhokseumawe usai berkunjung ke lokasi gempa di Aceh Tengah, beberap waktu lalu.
Di antara keunggulan yang dipresentasikan, yakni lokasi sangat strategis berada jalur perairan internasional, sehingga mudah untuk arus lalu lintas kapal. Kapal dari Timur Tengah melewati perairan Aceh, baru menuju ke Selat Malaka, begitu juga sebaliknya.
Namun, apabila Selat Malaka mengalami krisis, maka perairan Aceh akan sangat diuntungkan. Selain itu, lahan dan rangka teknologi sudah dimiliki oleh PT Arun. Begitu juga dengan pelabuhan yang memiliki kedalaman sampai 40 meter.
"Jika PT Arun dijadikan kilang BBM, maka tidak perlu lagi dilakukan proses pembebasan dan pembersihan, termasuk pengerukan pelabuhan. Termasuk semua fasilitas, sudah dimiliki oleh PT Arun," ungkap Ikbal Hasan Saleh. (*)
Pewarta: M Haris SA
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013