Osaka (ANTARA News) - Hujan lebat terus mengguyur beberapa prefektur di Jepang Barat sepanjang Kamis pagi, dan memaksa diungsikannya sebanyak 300 orang dari rumah mereka di Prefektur Tottori, demikian laporan pers lokal.

Pada Kamis pagi, lebih dari 300 orang dari 100 ruma di dekat Sungai Shiomi di Kota Tottori, diperingatkan agar meninggalkan rumah mereka akibat meningkatnya ancaman banjir, kata Nippon Hoso Kyokai (NHK), media siaran Jepang.

Badan Meteorologi Jepang juga menyatakan hujan lebat 100 milimeter per jam tercatat pada Kamis pagi di Kota Ohda, Prefektur Shimane, demikian laporan Xinhua melaporkan, Kamis siang.

Di beberapa bagian Jepang, curah hujan sebanyak 350 milimeter pada Ahad (28/7) mengakibatkan lumpur longsor dan banjir, sehingga menewaskan seorang perempuan dan membuat dua orang lagi hilang di Prefektur Yamaguchi dan Shimane.

Seorang perempuan yang berusia 79 tahun dikonfirmasi tewas pada Ahad, setelah ia ditemukan di dalam satu rumah yang hancur diterjang lumpur longsor di Prefektur Yamaguchi di pantai Jepan Barat-daya.

Seorang lelaki yang berumur 84 tahun hilang dari wilayah yang sama setelah ia dibawa air di dekat satu sungai, kata laporan media lokal yang mengutip keterangan beberapa sumber polisi dan pejabat lain.

Seorang pria yang berusia 24 tahun juga hilang setelah terakhir kali terlihat ia meninggalkan rumahnya di Prefektur Shimane, tempat di sebelah utara Yamaguchi.

Badan Meteorologi Jepang memperingatkan banjjir dan lumpur longsor bisa terjadi akibat "curah hujan yang tak pernah terjadi sebelumnya", dan mengatakan topan diramalkan menerpa Jepang Tengah pada Senin.

(C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013