Kudus (ANTARA News) - Jalur Pantura timur di Jawa Tengah mulai dari Kudus-Demak-Semarang, masih belum terlihat terjadinya kepadatan arus pemudik dan arus lalu lintas lancar.
Berdasarkan hasil pantauan di jalur mudik yang tersebar di tiga kabupaten tersebut pada H-7 Lebaran atau Kamis (1/8), pemudik yang berasal dari arah Surabaya masuk ke Kudus belum terlihat melintas.
Sedangkan dari arah Semarang, terlihat sejumlah kendaraan roda empat berplat nomor B dengan banyak barang bawaan di atas atapnya.
Pemudik yang melintasi Jalur Pantura Timur dari arah Surabaya menuju Semarang dipastikan tidak mengalami hambatan berarti karena kondisi jalan cukup bagus dan lebar.
Demikian halnya, dari arah Jakarta menuju Surabaya juga tidak terlihat adanya hambatan berarti, karena jalan dalam kondisi cukup bagus dan lebar.
Meski demikian, pemudik dituntut ekstra waspada, terutama di beberapa titik keramaian maupun pertigaaan dengan jalan kampung. Lalu lalang kendaraan dari jalan kampung menuju Jalur Pantura sering kali mengakibatkan arus lalu lintas tersendat.
Di antaranya, di depan Pasar Karanganyar, Pasar Jebor, Pasar Gajah, Pasar Buyaran, dan Pasar Sayung.
Dari sejumlah pasar tersebut, berdasarkan pantuan potensi kepadatan terbesar terjadi di depan Pasar Gajah dan Pasar Sayung, karena aktivitas masyarakat yang keluar masuk pasar cukup intens.
Angkutan yang parkir di tepi jalan dengan memanfaatkan badan jalan, maupun aktivitas bongkar muat barang dagangan juga berpotensi menimbulkan kemacetan.
Pemudik dari arah Semarang menuju Kudus dan sekitarnya, bisa melintasi jalur Kota Demak atau jalur arteri.
Bagi pemudik sepeda motor, bisa melintasi Jalur Arteri Demak karena kondisi jalannya lebih bagus, dibanding ketika melintasi jalur dalam Kota Demak.
Demikian halnya, untuk pemudik yang membawa mobil pribadi juga bisa memanfaatkan Jalur Arteri Demak, karena jalannya lebih lebar.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013