Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR Ichwan Syam menyayangkan dana calon jemaah haji yang tersimpan di rekening Menteri Agama sebesar Rp10 triliun lebih tak dimanfaatkan. "Dana sebesar itu `idle`, tak dimanfaatkan, sungguh disayangkan," kata Ichwan Syam dalam Seminar bertajuk: Adakah Korupsi dalam Penyelenggaraan Haji, di Jakarta, Kamis. Dana itu berasal dari uang muka Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang dibayarkan calon jemaah haji untuk mendapatkan porsi haji sebesar masing-masing Rp20 juta per jemaah. Angka itu terus bertambah seiring daftar tunggu (waiting list) peserta perjalanan haji yang sudah sampai 2008, khususnya Jakarta. Ichwan Syam menganjurkan uang itu tidak dibiarkan tidur dan dikelola secara profesional, seperti halnya Tabung Haji Malaysia yang dananya diinvestasikan pada perkebunan kelapa sawit. Ia mengakui, tidak mudah meniru kesuksesan tabung haji Malaysia, karena untuk memutar dana besar itu benar-benar didukung pemerintahnya. "Atau jika tak ada badan pengelola, disimpan di bank yang paling menguntungkan bagi hasilnya," katanya. Jika investasi sukses, uang itu akan kembali juga ke jemaah yang bentuknya berupa berkurangnya ongkos BPIH atau pelayanan yang bermutu, ujarnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006