mendorong agar warga desa juga bisa berperan menjadi talent dan tim produksi film

Banda Aceh (ANTARA) - Gampong (Desa) Lambhuk Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh dinobatkan sebagai gampong film di Aceh oleh Yayasan Aceh Bergerak, siap menjadi pusat tempat bertumbuhnya industri budaya Aceh melalui perfilman.

"Aceh Bergerak berkolaborasi dengan lebih dari 100 orang perwakilan komunitas serta pemerintah untuk menyepakati Gampong Lambhuk kreatif dan menjadi gampong film di Aceh," kata Ketua Yayasan Aceh Bergerak, Eva Hazmaini, di Banda Aceh, Minggu.

Penobatan Lambhuk sebagai gampong film tersebut resmi disahkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh turut dihadiri perwakilan Pj Gubernur Aceh dan Pj Wali Kota Banda Aceh.

Eva menjelaskan, penobatan Gampong Lambhuk itu sendiri bertujuan untuk mendorong desa tersebut menjadi lokasi produktif sektor kreatif dan menjadi industri budaya serta diharapkan dapat menjadi sumber daya ekonomi potensial untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Hal ini untuk kemajuan desa sebagai lokasi kunci dan lokomotif pembangunan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Baca juga: Sineas Aceh butuh lebih banyak ruang untuk pemutaran film
Baca juga: Sineas muda Aceh buat film terkait keragaman hingga lingkungan

Sementara itu, Pj Keuchik Gampong Lambhuk, Erry Miswar menyatakan siap mendukung upaya-upaya pemajuan gampong di sektor kreatif salah satunya industri perfilman, dan mengajak warganya untuk turut berpartisipasi dalam setiap produksi film di Lambhuk.

"Selain menjadikan desa sebagai lokasi produksi film, kita juga mendorong agar warga desa juga bisa berperan menjadi talent dan tim produksi film,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Kepala Diskominsa Aceh, Marwan Nusuf mengapresiasi penobatan Lambhuk sebagai gampong Film.

Dirinya berharap melalui ajang ini, nantinya akan lahir sineas-sineas muda yang dapat melestarikan budaya Aceh lewat industri perfilman.

"Tentunya ini harus didukung oleh semua pihak promosinya agar karya film yang diproduksi bisa diketahui sampai ke level internasional," demikian Marwan Nusuf.

Baca juga: Karya dokumenter jurnalis Aceh masuk nominasi festival film dunia
Baca juga: 18 film karya sineas Aceh diputar peringati peristiwa tsunami
Baca juga: Disbudpar Aceh promosikan pariwisata lewat film Ziarah Tanah Serambi

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023