Yerusalem (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat pertemuan kabinet setiap pekan pada Minggu, menepis laporan bahwa Amerika Serikat telah mengarahkan Israel untuk tidak memperluas aktivitas militernya.
"Saya telah melihat publikasi palsu yang mengklaim bahwa AS mencegah dan menghalangi kami melakukan operasi operasional di wilayah tersebut," kata Netanyahu, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai pemberitaan mana yang dimaksud.
"Ini tidak benar. Israel adalah negara berdaulat. Keputusan kami dalam perang didasarkan pada pertimbangan operasional kami, dan saya tidak akan menjelaskannya lebih lanjut," katanya.
Media asal Amerika Serikat, The Wall Street Journal pada Sabtu melaporkan bahwa Netanyahu telah dibujuk oleh Presiden AS Joe Biden untuk tidak melakukan penyerangan terhadap kelompok militan Hizbullah di Lebanon.
Bujukan itu, menurut Wall Street Journal, karena dikhawatirkan bahwa kelompok tersebut akan melancarkan serangan terhadap Israel, serupa dengan amukan Hamas pada 7 Oktober di Gaza di komunitas bagian selatan dari Israel.
Netanyahu bersikeras pada Minggu bahwa tindakan Israel "tidak ditentukan oleh tekanan eksternal."
"Keputusan mengenai bagaimana menggunakan pasukan kami adalah keputusan independen IDF (angkatan bersenjata Israel) dan bukan keputusan pihak lain," kata Netanyahu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pertempuran Gaza memanas usai resolusi PBB terkait bantuan kemanusiaan
Baca juga: Israel akan akhiri serangan darat di Gaza, masuki perang tahap ke-3
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023