Kami juga bekerja sama dengan kalangan rumah sakit...
Semarang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Semarang menyiapkan 10 pos kesehatan yang tersebar di berbagai titik untuk melayani pemudik pada arus mudik dan balik Lebaran 1434 Hijriah.
"Pos kesehatan Lebaran ini dibuka pada 1-16 Agustus 2013 dengan lokasinya tersebar di titik-titik strategis," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Semarang drg Yuli Normawati di Semarang, Kamis.
Sepuluh titik pos kesehatan itu, yakni Terminal Terboyo, Terminal Penggaron, Terminal Mangkang, jalan tol Srondol, Tugu Muda, Kalibanteng, Stasiun Tawang, Stasiun Poncol, Pelabuhan Tanjung Mas, dan Bandara A. Yani.
Menurut dia, titik-titik tersebut selama ini menjadi simpul strategis arus pemudik yang berasal dari luar kota yang masuk ke Semarang, baik lewat jalur darat, termasuk kereta api, laut, dan udara.
Setiap pos kesehatan Lebaran, kata dia, disiagakan minimal tiga personel, terdiri atas dokter, perawat, dan sopir ambulans sehingga bisa segera bergerak memberikan pertolongan jika ada yang membutuhkan.
"Setiap pos kesehatan ini berkoordinasi aktif dengan 3-5 puskesmas yang ada di wilayah sekitarnya, termasuk penyediaan personel dokter, perawat, dan sopir, obat-obatan, dan sebagainya yang dibutuhkan," katanya.
Ia mengakui jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini diperkirakan naik dibandingkan tahun lalu yang sudah mencapai sekitar 6.000 orang sehingga dimungkinkan berimplikasi pada meningkatnya kecelakaan dan kejadian lainnya.
"Prediksi kenaikan jumlah pemudik tahun ini 10 persen, berarti ada 7.000 pemudik. Harapannya, angka kecelakaan, keracunan, pembiusan, dan sebagainya tidak naik meski jumlah pemudik naik," katanya.
Selain membuka pos kesehatan, Dinkes Kota Semarang juga menyiagakan sebanyak 11 puskesmas yang memiliki fasilitas memadai, terutama pelayanan rawat inap dan rawat bersalin untuk menghadapi Lebaran tahun ini.
Sebanyak 11 puskesmas yang disiagakan selama Lebaran 2013 itu, yakni Puskesmas Mangkang, Halmahera, Ngaliyan, Mijen, Karangmalang, Gunungpati, Karangdoro, Bangetayu, Ngesrep, Tlogosari Kulon, dan Srondol.
"Kami juga bekerja sama dengan kalangan rumah sakit (RS), setidaknya dengan 15 RS utama yang ada di Kota Semarang. Jika sewaktu-waktu ada korban yang perlu dirujuk ke RS, mereka siap," kata Yuli.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013