Tripoli (ANTARA News) - Perdana Menteri Libya Ali Zeidan mengatakan ia telah memutuskan tidak melakukan perombakan kabinet yang bertujuan untuk memecahkan krisis politik dan mengakhiri gelombang kekerasan.
"Setelah memeriksa kemungkinan dampak dari langkah tersebut, kami telah memilih untuk tidak mengubah pemerintah," kata Zeidan dalam konferensi pers, Rabu, demikian laporan AFP.
Perdana menteri mengatakan ia telah mengambil keputusan setelah melakukan konsultasi dengan para penasihat dan anggota Kongres Umum Nasional (GNC), otoritas politik tertinggi negara.
Namun dia mengatakan "komite krisis" akan dibentuk pada tingkat kabinet dengan tugas untuk dapat bereaksi dengan cepat terhadap perkembangan di negara itu.
Komite akan terdiri dari menteri dalam negeri, pertahanan, urusan luar negeri dan kehakiman, serta kepala intelijen.
Zeidan telah mengumumkan, Senin, bahwa ia akan melakukan perombakan kabinet, dan akan mengumumkan pada satu atau dua hari berikutnya.
Pada saat yang sama, perdana menteri mengatakan ia telah mengusulkan kepada GNC pengganti untuk mantan menteri pertahanan Mohammed al-Barghati, yang mengundurkan diri pada akhir Juni. Namun, ia tidak mengungkapkan nama calon.
Sejak diktator lama Moamer Gaddafi digulingkan oleh pemberontakan pada 2011, otoritas baru negara itu telah berjuang untuk memulihkan ketertiban dan membentuk polisi dan militer profesional.
Sementara itu, kemarahan publik tumbuh pada saat kekerasan yang meluas, termasuk pembunuhan politik, berkembang di negara itu, terutama di wilayah timur.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013