...tujuannya secara umum adalah menyiratkan pemahaman serta identifikasi karakter jahiliyah dalam kehidupan praksis sehari-hari."Yogyakarta (ANTARA News) - Drama musikal "Jahiliyah" yang akan dikemas dengan memadukan seni tradisional Islam dengan konsep kekinian akan segera digelar di Taman Budaya Yogyakarta pada 5-6 Oktober 2013.
Pertunjukan seni drama musikal itu diselenggarakan oleh Komunitas Seni Pertunjukan Islam (KSPI) yang merupakan lembaga kultural yang didirikan oleh beberapa seniman dan budayawan muslim di Yogyakarta pada 12 Mei 2013.
"Pagelaran drama musikal 'Jahiliyah' akan memberikan prespektif baru dalam dunia drama musikal di Yogyakarta bahkan di Indonesia," kata Sutradara Pressiden Y. Kubro kepada wartawan di Yogyakarta, Rabu.
Kubro mengatakan, pemilihan tema "Jahiliyah" akan memberikan gambaran perbandingan antara masa sebelum Islam diturunkan dengan realitas kehidupan saat ini.
"Sebenarnya tema itu tidak harus selalu diidentikkan dengan konteks keislaman. Namun, tujuannya secara umum adalah menyiratkan pemahaman serta identifikasi karakter jahiliyah dalam kehidupan praksis sehari-hari," katanya.
Untuk semakin menghidupkan drama tersebut, ia juga mengaku akan menggandeng beberapa artis tamu seperti Opic, Melly Goeslaw serta Dewi Sandra.
Menurut Kubro, drama tersebut akan digarap dalam tampilan kolosal melalui pemaduan musikalisasi modern dan tradisional. Selain itu juga akan sedikit memasukkan syair sastra zaman Jahiliyah dalam naskah dialog maupun musik.
"Di dalamnya akan memadukan instrumen musik bedug, tiup, paduan suara, band. Adapun pola dialog, gerak, bahasa dan pemaknaannya akan disuguhkan melalui 'video art' ," katanya.
Sementara itu, Ketua KSPI, Yeni Rumiyaningtyas mengatakan bahwa gagasan drama musikal dengan nafas Islam tersebut juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa Islam tidak dapat dipertentangkan dengan kesenian.
"Kami juga ingin membuktikan bahwa Islam tidak membenci seni bahkan sangat dekat dengan seni. Sebab kesenian juga merupakan refleksi dari sifat ketuhanan," katanya. (LQH/H008)
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013