Jakarta (ANTARA News) - Jasa penitipan anak atau "daycare" mulai membuka kelas lebaran guna mengantisipasi banyaknya pengasuh anak yang mudik.
Salah satu jasa penitipan anak di Jalan Cempaka Putih Tengah 27 nomor 42, Bintang Waktu Daycare bahkan menjalin kerja sama dengan kantor-kantor untuk melayani jasa penitipan anak di kala lebaran.
"Kami tidak hanya membuka jasa di sekolah, tapi beberapa kantor juga menyewa jasa kami untuk melayani di tempat mereka. Mereka yang menyediakan semua fasilitas sedangkan kami hanya membawa SDM pengajar dan pengasuh serta makanan," kata pemilik Bintang Waktu Daycare Lili Ardas di Jakarta, Selasa.
Daycare saat lebaran dibuka untuk usia enam bulan hingga enam tahun dengan jam buka dari pukul tujuh pagi hingga enam sore.
Dengan biaya harian Rp250 ribu, anak-anak mendapat berbagai kegiatan pendidikan seperti art and craft, berkebun, cooking class yang berbasis metode montessori.
Selain itu anak juga mendapat makan tiga kali sehari dan kudapan dua kali sehari.
"Perbedaan kelas reguler dan kelas lebaran, selain perbedaan harga juga ada perbedaan perbandingan pengasuh dan anak," kata Lili.
Saat lebaran, satu pengasuh akan menemani satu anak untuk mengantisipasi kesulitan anak beradaptasi.
"Daycare lebaran waktunya singkat, jadi anak perlu penyesuaian diri yang ekstra, dia harus kenal satu orang agar bisa beradaptasi karena kalau anak sampai rewel, itu biasanya nular ke yang lain," kata Lili.
Itulah alasan mengapa daycare saat lebaran cukup mahal, Rp250 ribu per hari dibanding kelas reguler yang sebulan ditarif Rp1,8 juta.
Meski demikian, tarif tersebut sebenarnya sama dengan tarif baby sitter infal yang dipatok beberapa penyalur babysitter seperti Yayasan Cendana Raya (YACERA) atau yang terkenal dengan sebutan bu Gito.
Nilai lebihnya, kalau menitipkan anak di daycare anak akan mendapat berbagai aktivitas edukatif dibanding dengan diasuh baby sitter biasa.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013