Inikan jaringan dikoneksi dua pipa, ketika terjadi kasus seperti sekarang dibolongin satu pipa, maka satu lagi tetap berfungsi, masyarakat tidak perlu khawatir akan stok bahan bakar."

Tasikmalaya (ANTARA News) - PT Pertamina belum dapat mengatasi kebocoran saluran pipa bahan bakar minyak jenis premium di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Tim dari Pertamina masih melakukan upaya menutup kebocoran pipa," kata General Maneger Marketing Operation PT Pertamina Region 3 wilayah DKI-Jabar-Banten, Wasto Wiboyo saat meninjau lokasi kebocoran pipa di Kampung Maribaya, Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Rabu.

Ia menuturkan, pipa yang disengaja dibocorkan oleh pihak yang tidak bertanggungajawab, Selasa (30/7) itu masih mengeluarkan bahan bakar sisa dari saluran pipa tersebut.

Namun tingkat kebocoran bahan bakar itu, kata Wasto, tidak terlalu besar dan dapat diatasi dengan cara disedot untuk kemudian ditampung ke dalam kendaraan tangki.

"Situasi sekarang telah lebih baik dari sebelumnya tidak ada lagi yang terbuang," katanya.

Pertamina telah menerjunkan Tim Teknis Khusus penanggulangan kebocoran ke lokasi kebocoran pipa di Kecamatan Cineam.

Selama proses perbaikan itu, petugas Pertamina melarang masyarakat berada sekitar lokasi kebocoran pada radius 100 meter untuk menghindari ancaman bahaya ledakan atau kebakaran.

Bahkan akses jalan Tasikmalaya-Kota Banjar yang berdekatan dengan lokasi kebocoran pipa sementara dilarang dilintasi kendaran oleh aparat kepolisian.

Pipa bahan bakar minyak yang bocor tersebut merupakan penghubung depo Pertamina dari Cilacap-Tasikmalaya-Bandung-Padalarang dengan panjang pipa mencapai 280 KM.

Pertamina menjamin kebocoran pipa di Tasikmalaya tidak akan menghambat pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak bagi masyarakat.

"Inikan jaringan dikoneksi dua pipa, ketika terjadi kasus seperti sekarang dibolongin satu pipa, maka satu lagi tetap berfungsi, masyarakat tidak perlu khawatir akan stok bahan bakar," kata Wasto. (*)

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013