"Erupsi terjadi pada pukul 07.14 Wita dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 sampai 1.500 meter di atas puncak," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Raja, dari Kabupaten Ende, Sabtu.
Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat mengalami erupsi terakhir pada 12 Oktober 2002.
Namun, sejak 17 Desember 2023 lalu, status tingkat aktivitas gunung tersebut berada pada level II atau Waspada.
Dari data kegempaan yang diperoleh, kolom erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.
Erupsi ini juga terekam dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 24 menit.
Zakarias mengimbau masyarakat desa di sekitar gunung tersebut untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilo meter dari pusat erupsi.
Para pendaki atau wisatawan juga dilarang untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi itu.
Hal itu harus dilakukan karena kecepatan pergerakan magma yang secara tiba tiba di perut bumi sangat susah diantisipasi, sehingga sulit menghindar jika terjadi erupsi.
"Harus menjauh agar tidak terdampak abu vulkanik, awan panas, serta gas beracun yang keluar," ucapnya.
Baca juga: PVMBG imbau pendaki waspada jauhi Gunung Api Lewotobi di Flores Timur
Baca juga: Masyarakat diimbau pakai masker, cegah ISPA akibat abu Gunung Marapi
Baca juga: PVMBG catat 327 kali erupsi terjadi di puncak gunung ile Lewotolok
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023