Denpasar (ANTARA) - Garapan inaugurasi Jayastambha yang bermakna pilar kejayaan menjadi pembuka ajang Denpasar Festival ke-16 di kawasan Patung Catur Muka, Kota Denpasar, Bali, dengan melibatkan 1.648 seniman.

"Tema Jayastambha bermakna pilar-pilar kejayaan. Jika dikaitkan dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam, kami memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh 'stakeholder' yang telah mendukung pemerintahan," kata Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara di Denpasar, Jumat.

Pihaknya berharap dengan gelaran Denpasar Festival (Denfest) ke-16 dari 22-25 Desember 2023 itu menjadikan Denpasar semakin maju, semakin kreatif, dan seni budaya semakin terjaga di Denpasar.

Oleh karena itu pula, menurut Jaya Negara, pembukaan Denfest kali melibatkan banyak anak-anak karena Pemerintah Kota Denpasar ingin mengenalkan seni budaya sejak dini.

Baca juga: Pemkot Denpasar targetkan transaksi Denfest 2023 capai Rp3,5 miliar

Baca juga: Disdukcapil Denpasar buka pelayanan aktivasi IKD di Denfest 2023

Menandai pembukaan Denfest ke-16 ini, Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede serta jajaran Forkopimda Denpasar memasangkan gelungan tari Baris kepada sejumlah penari cilik.

Garapan inaugurasi bertema Jayastambha digemakan dalam konsep pura, puri dan pasar sebagai ikon penting pembangunan masa lampau. Sebelum ditampilkan garapan inaugurasi, acara pembukaan Denfest juga dimeriahkan penampilan tari Rejang yang dibawakan 1.200 orang perempuan.

Sementara itu, I Gede Arya Swastika selaku koordinator garapan inagurasi mengatakan dalam adegan "pura" turut ditampilkan proses ritual pengerebongan, ditandai dengan iringan Gong Gede, Tari Rejang, Lelontekan, patih-patih sikep poleng dan prosesi pemutaran atau ngider bhuana.

Selanjutnya untuk konsep "puri" atau kerajaan yang digambarkan dengan panji panji kerajaan, diiringi tari Baris dan Legong.

Sedangkan konsep "pasar" menghadirkan tokoh Bhatari Melanting beserta delapan penari yang akan menggunakan kostum yang menandakan kesuburan tanah Bali yang memberikan berkah terhadap masyarakatnya.

Adegan klimaks menghadirkan Baris Catur berjumlah 40 orang dengan ornamen empat warna yang berbeda membawa tombak panjang sebagai simbol penyangga kejayaan suatu peradaban. Menari di empat titik perempatan catur muka dengan semarak perjuangan.

Sejumlah anak-anak di penghujung pembukaan menyanyikan secara bersama-sama lagu Ratu Anom yang disertai dengan pelepasan balon.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Luh Putu Riyastiti mengatakan Denfest kali ini secara umum sama dengan tahun sebelumnya dengan beragam segmen turut mengisi berbagai mata acara.

Di antaranya ada penampilan musik, pentas budaya, "fashion show" hingga cosplay competition. Selain itu tersaji stan kuliner dan pameran produk IKM Kota Denpasar. Denfest 178 UMKM unggulan, 24 grup musik dan 17 pementasan budaya.

"Kuliner telah menjadi ikon pelaksanaan Denfest, di mana masyarakat bisa menikmati kuliner disertai beragam hiburan," ujarnya.

Riyastiti menambahkan, pelaksanaan Denfest menjadi platform kerja sama antara pemerintah, kaum kreatif, akademisi, bisnis, dan publik luas dalam memajukan ekosistem kreatif lokal dan regional yang sehat dan berkesinambungan.

"Dengan demikian mampu menciptakan peluang bagi seniman dan pengusaha muda untuk berjejaring dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di tingkat nasional dan internasional," kata Riyastiti.*

Baca juga: Ratusan UMKM dan seniman ikuti Denpasar Festival 2022

Baca juga: Pemkot Denpasar buka lima titik posko terpadu jelang Denfest dan Natal

Tari Rejang yang juga menjadi bagian dari acara pembukaan ajang Denpasar Festival ke-16 di kawasan Patung Catur Muka, Kota Denpasar, Bali,
Jumat (22/12/2023). (ANTARA/Ni Luh Rhismawati)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023