Gorontalo (ANTARA) - Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya meminta semua pihak untuk menempatkan perempuan dan kaum ibu sebagai elemen penting bangsa.
"Kekerasan perempuan dan perwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan pemangku kepentingan di daerah," kata Ismail Pakaya pada peringatan Hari Ibu 2023 dengan tema "Perempuan Berdaya untuk Indonesia Maju di Gorontalo, Jumat.
Baca juga: MenPPPA: Peringatan Hari Ibu momentum perempuan berani miliki mimpi
Persoalan kekerasan terhadap perempuan, lanjutnya, kesenjangan akses ekonomi perempuan dan perwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan masih sangat tertinggal dibandingkan laki-laki. Namun, peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan cukup besar," ucap Ismail.
Oleh karena itu, lanjutnya, Hari Ibu diharapkan menjadi daya ungkit kepada semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan. Perempuan dimaknai sebagai sosok yang tidak saja berada pada urusan domestik, tetapi setara dengan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan.
Ismail Pakaya mendorong kaum perempuan tetap saling mendukung, saling menginspirasi dan saling membantu, jangan saling menjatuhkan. Sekarang saatnya bagi kaum perempuan untuk memberi warna tersendiri bagi pembangunan bangsa melalui karya nyata.
Baca juga: Erick luncurkan fasilitas daycare di KBUMN sebagai kado Hari Ibu
Baca juga: Pemprov Kalteng semarakkan Hari Ibu dengan Gerakan Pangan Murah
"Saya ingin mengajak masyarakat, khususnya kaum perempuan di Provinsi Gorontalo untuk terus berkarya, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, dan terus meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya. Bersama perempuan kita wujudkan Indonesia Emas 2045," kata dia.
Peringatan Hari Ibu tingkat Provinsi Gorontalo dihadiri Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim, Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo Fima Agustina, Ketua dan jajaran Dharma Wanita serta perwakilan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023