Beijing (ANTARA) - Pertumbuhan tahunan output industri bernilai tambah China berpotensi melampaui angka 4,3 persen tahun ini seiring produksi industri mempertahankan tren pemulihan, menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.

Pada sebuah konferensi kerja nasional tentang pengembangan dan informatisasi industri yang digelar pada Kamis (21/12), kementerian tersebut mengatakan bahwa output sektor manufaktur, dengan porsinya dalam Produk Domestik Buto (PDB) China tetap stabil, akan menduduki peringkat pertama di dunia selama 14 tahun berturut-turut pada 2023.

Dalam 11 bulan pertama tahun ini, output manufaktur-manufaktur teknologi tinggi utama China meningkat 2,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), sementara output sektor manufaktur peralatan meningkat 6,4 persen.

Pada akhir November, jumlah stasiun pemancar (base transceiver station/BTS) 5G di China telah menembus 3,28 juta, sementara riset terkait teknologi 6G mencatatkan kemajuan yang lebih cepat, menurut kementerian itu.

Jin Zhuanglong, Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China, mengatakan bahwa untuk tahun depan, China akan melakukan lebih banyak upaya untuk memajukan industrialisasi baru dan bergerak lebih cepat untuk membangun sistem industri modern dengan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sebagai mesin dan manufaktur canggih sebagai tulang punggungnya.

China akan berupaya meningkatkan rantai industri sektor-sektor manufaktur utama, meningkatkan industri tradisionalnya, mengonsolidasikan dan meningkatkan industri kompetitifnya, membangun dan memperkuat industri emerging, serta membuat pengaturan yang berwawasan ke depan untuk industri masa depan, tutur Jin.


Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023