Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan, Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi dan mitranya dari OKI Ekmeleddin Ihsanoglu meminta dilakukannya "gencatan senjata dan penghentian semua bentuk kekerasan selama perayaan hari suci Idul Fitri".
Mereka mengatakan gencatan senjata akan memberikan "kesempatan bagi rakyat Suriah untuk merayakan hari keagamaan yang sangat penting itu dan menjalankan berbagai ritual dalam suasana damai dan aman".
Jalan menuju "penyelesaian politik terhadap krisis yang memenuhi aspirasi rakyat Suriah... masih menjadi tanda tanya dengan berbagai hambatan yang menghadang", kata pernyataan itu.
Gencatan senjata di Suriah "bisa memberikan kesempatan (bagi semua pihak) untuk membantu menghilangkan rintangan-rintangan", kata Liga Arab dan OKI.
Keduanya menambahkan bahwa gencatan senjata juga akan membuka jalan bagi organisasi-organisasi pemberi bantuan kemanusiaan untuk menjalankan misi mereka di wilayah-wilayah yang terkena dampak kekerasan.
Sementara itu, organisasi Arab dan Muslim tersebut menghimbau "semua pihak terkait di kawasan maupun internasional untuk mendukung seruan ini, dan agar pemerintah Suriah... menunjukkan kebijaksanaannya serta berhenti melakukan pembunuhan dan pengrusakan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan sudah lebih dari 100.000 orang yang tewas dalam perang yang berkobar di Suriah.
Sebelumnya pada bulan Juli, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga meminta dilakukannya gencatan senjata selama bulan puasa Muslim, Ramadhan, kendati tidak ada tanggapan terhadap imbauannya itu.
Gencatan senjata yang diminta untuk diterapkan pada kesempatan perayaan hari Idul Fitri tahun lalu mengalami kegagalan setelah imbauan-imbauan yang dikeluarkan gagal mengehentikan kekerasan, demikian AFP.
(T008/M016)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013