Solo (ANTARA News) - Kesebelasan asal Kota Kediri, Persik, akhirnya melangkah ke babak grand final Divisi Utama Liga Indonesia (LI) XII, setelah pada babak semifinal mengalahkan Persmin Minahasa 3-1 (2-0) di Stadion Manahan Solo, Kamis petang. Pada babak final hari Minggu (30/7) kesebelasan ini akan berhadapan dengan pemenang antara Persekabpas dan PSIS Semarang yang akan berebut tempat grand final pada Kamis malam ini pukul 19.00 WIB. Pertandingan antara kedua kesebelasan yang disaksikan sekitar 6.500 penonton tersebut berlangsung kurang seimbang, mengingat tim asuhan pelatih Daniel Roekito lebih mendominasi jalannya pertandingan pada babak pertama dan kedua. Pada awal babak pertama memang permainan kedua tim tampak kacau tetapi memasuki menit ke-10, kendali permainan lebih banyak dikuasai tim berjuluk Macan Putih tersebut. Bahkan, selama 45 menit babak pertama ini, Persik Kota Kediri memperoleh empat tendangan pojok, sedangkan tim asuhan pelatih Joko Malis tidak mendapat sepak pojok. Harianto dan kawan-kawan membuka peluang melalui tendangan silang yang dilakukan Khusnul Yuli Kurniawan, tetapi gagal dimanfaatkan dengan baik oleh kapten tim Harianto. Persik membuka kemenangan pada menit ke-18 melalui gol yang diciptakan Christian Gonzales. Gol tersebut bermula umpan dari Ebi Sukore dari sisi kanan ke mulut gawang Persmin, kemudian dihentikan Budi Sudarsono. Mantan pesepakbola timnas ini berusaha menndang langsung ke arah gawang tetapi membentur Christian dan langsung diceploskan ke gawang Persmin yang dijaga Hendra Pandenuwu sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk Persik. Tim dari Kota Kediri itu menambah kemenangan menjadi 2-0 melalui gol yang diciptakan Khusnul Yuli Kurniawan menit ke-24 setelah menerima umpan dari Christian Gonzales dan kedudukan ini bertahan hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua kendali permainan lebih banyak dikuasai Persik Kota Kediri. Sundulan kepala Gonzales terlalu tinggi di atas mistar gawang Persmin. Pada babak ini, kedua tim saling melakukan serangan tetapi lebih banyak dikuasi Persik. Persmin juga mendapat peluang untuk menjebol gawang Persik yang dijaga Wahyudi melalui tendangan Eugene Grey yang sempat melewati dua pemain belakang lawan tetapi dengan cepat kiper Persik mencegatnya. Persmin sebenarnya mencetak gol melalui Eugene Grey pada menit ke-59 tetapi gol itu dianulir wasit karena pemain bernomor pungung 26 ini sudah berdiri dalam posisi off side. Kejadian ini memicu protes dari pemain Persmin lainnya karena wasit tidak meniup peluit, tetapi hakim garis sudah mengangkat bendera sebagai tanda bahwa Grey dalam posisi off side, akhirnya protes pemain Persmin tidak diiterima oleh wasit. Kemudian Perik mendapat peluang untuk menmabah gol, setelah bola lambung tendangan pemain gelandang Persik, Budi Sudarsono di depan mulut gawang Persmin tidak ada yang menyambut, padahal posisi gawang sudah kosong. Persmin memperkecil ketertinggalannya menjadi 2-1 melalui gol yang diciptakan Toledo menit ke-70. Toledo melakukan tendangan dari jarak 40 meter di depan gawang Persik dengan kaki kirinya. Bola tersebut sebenarnya sudah berhasil ditangkap kiper Persik tetapi lepas dan masuk ke gawangnya. Gol ini menjadikan pemain-pemain Persik yang sudah mulai menurunkan tempo permainannya menjadi bersemangat dan memperbesar kemenangan menjadi 3-1 melalui gol yang diciptakan Ebi Sukore menit ke-76. Kedudukan 3-1 untuk kemenangan Persik tidak berubah hingga pertandingan usai. Wasit Yesayas Leihatu dari Jakarta mengeluarkan lima kartu kuning, yaitu untuk Aris Indarto dan Johan Prasetyo (Persik) serta Basri B, Miro Baldo Bento, dan Eugene Grey (Persmin Minahasa).(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006