Kairo, Mesir (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Kamis (21/12), mengatakan Kairo akan terus berkoordinasi dengan para mitranya mengenai kebebasan navigasi di Laut Merah.

Di lautan wilayah tersebut, kelompok Houthi Yaman telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal komersial yang terkait dengan Israel sehingga mendorong perusahaan-perusahaan pelayaran mengubah rute guna menghindari gangguan.

Shoukry, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron di ibu kota Mesir, Kairo, mengatakan bahwa negara-negara pesisir Laut Merah memiliki tanggung jawab permanen untuk melindungi kebebasan pelayaran.

Namun, Mesir tidak mengumumkan partisipasinya dalam koalisi angkatan laut pimpinan Amerika Serikat (AS), yang dilangsungkan untuk mengatasi ancaman yang meningkat.

Pemberontak Houthi, yang didukung oleh Iran, mengatakan bahwa serangan itu bertujuan untuk mendukung rakyat Palestina saat mereka menghadapi "agresi dan pengepungan" Israel di Gaza.

Koalisi pimpinan AS itu bernama Operasi Penjaga Kemakmuran (Operation Prosperity Guardian) dan beranggotakan Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol, Seychelles, dan Inggris.

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron sebelumnya mengatakan bahwa Inggris dan mitra-mitranya tidak akan menoleransi ancaman terhadap keamanan maritim di Laut Merah.

Sumber: Anadolu


Baca juga: Houthi: Koalisi AS di Laut Merah bagian dari agresi lawan Palestina

Baca juga: Mengapa Arab Saudi absen dalam koalisi Laut Merah bentukan AS?

Menlu Mesir bertolak ke Washington bahas perang Gaza

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023