Ankara (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (21/12) menegaskan bahwa pemerintahnya tidak akan menghentikan perang di Gaza sampai target-target Israel tercapai.

"Saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk memastikan bahwa Gaza tidak menjadi ancaman bagi Israel, baik oleh Hamas ataupun Fatah," kata Netanyahu di televisi, seperti dikutip surat kabar Israel, Haaretz.

Pernyataan Netanyahu itu mengacu pada sikapnya yang menolak membiarkan Gaza dikuasai Hamas maupun Otoritas Palestina pada periode pascaperang.

Netanyahu juga menekankan target-target yang dicanangkan negara Israel dalam berperang di Gaza. "Hamas dimusnahkan dan semua sandera dibebaskan."

Kelompok Hamas dan Otoritas Palestina belum berkomentar soal pernyataan Netanyahu itu.

Israel terus melancarkan gempuran ke Jalur Gaza sejak Hamas melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober.

Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan serangan-serangan Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 19.667 warga Palestina, yang sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai 52.586 lainnya.

Pembantaian oleh Israel menyebabkan setengah dari persediaan perumahan di Gaza rusak atau hancur dan hampir dua juta warga terpaksa mengungsi di wilayah itu, yang padat penduduk serta sedang kekurangan makanan dan air bersih.

Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas 7 Oktober dan hampir 130 lainnya masih berada dalam penyanderaan.

Sumber: Anadolu
Baca juga: AS harap konflik Israel-Hamas beralih ke fase intensitas lebih rendah
Baca juga: Tinggal empat rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza utara
Baca juga: Hamas: Tanpa gencatan senjata, tak usah bicara pertukaran sandera

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023