Jakarta (ANTARA) -
Ketua Deputi Keluarga Timnas AMIN, Kurniasih, mengatakan gagasan perubahan yang memberdayakan perempuan itu, khususnya kaum ibu, menjadi daya tarik untuk menarik suara pemilih pada pemilu nanti.
"Insyaallah, AMIN adalah salah satu capres-cawapres yang kemudian mengangkat isu ini. Bahwa isu-isu keluarga ini harus menjadi perhatian, karena memang semuanya berawal dari keluarga," kata Kurniasih setelah bersilaturahmi dengan istri capres Anies Baswedan, Fery Farhati, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis.
Kurniasih menjelaskan, dari perhitungan timnya, sebanyak 50 persen pemilih merupakan perempuan yang sebagian besarnya di antaranya adalah para ibu.
Oleh karena itu, melalui program "1 Ibu, Selusin Suara" tersebut, dia berharap perempuan dapat menyuarakan hak mereka, termasuk yang berkaitan dengan isu-isu keluarga atau permasalahan di rumah, sehingga bisa menjadi perhatian pemerintah.
Baca juga: Timnas Bali desak PKB panggil caleg pembuat rokok bergambar AMIN
Lebih lanjut, Kurniasih menjelaskan program itu akan memberdayakan sukarelawan dari kaum ibu guna menjaring perempuan-perempuan di desa untuk menjadi penggerak visi dan misi perubahan pasangan calon AMIN.
Program tersebut akan serentak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia mulai Jumat (22/12), dengan agenda awal mendoakan AMIN oleh perempuan dari setiap partai pendukung, organisasi, serta simpatisan.
Melalui program tersebut, masyarakat sekaligus pendukung dan simpatisan AMIN diminta berdoa agar Pilpres 2024 berjalan lancar serta berlangsung dengan jujur dan adil.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Anies Baswedan ajak mahasiswa tak apatis pada politik
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023