Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mewaspadai setiap kemungkinan penyelundupan senjata dari dan ke Papua, menyusul penemuan tiga pistol dan 31 butir amunisi yang diduga akan diselundupkan ke Papua, di KM Sinabung, oleh pihak Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjungpriok, Selasa (25/7)."Meski tidak ada pengamanan khusus, kita akan mewaspadai setiap kemungkinan yang mengarah pada kegiatan penyelundupan senjata ke Papua," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar (Mabes), TNI Laksamana Muda Sunarto Sjoekronoputra, ketika dihubungi ANTARA News di Jakarta, Kamis.Ia menambahkan, saat ini kasus tersebut tengah ditangani pihak kepolisian. "Namun, kita tetap ikut memantau dan memawaspadai," kata Sunarto menegaskan.Pada Selasa (25/7), petugas menemukan bungkusan yang berisi tiga pistol dan 31 amunisi, serta dokumen yang berkaitan dengan gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).Selain pistol dan amunisi, petugas juga menemukan kartu identitas atas nama Prajurit Dua Samuel Malo ber-Nomor Registrasi Personel (NRP) 31950250221213.Samuel Malo, menurut kartu identitas yang ditemukan, adalah anggota Komando Daerah Militer (Kodam) VIII/Trikora dengan jabatan TA BAG Sokidemlat tertanggal Kartu Tanda Anggota (KTA) 1 Desember 1998.Namun, berdasar keterangan resmi Markas Besar TNI Angkatan Darat (AD, Prada Samuel Malo telah dipecat secara tidak hormat dari kesatuannya lantaran kasus indisipliner.Aparat TNI dan Polri hingga kini terus melakukan penelusuran terhadap dugaan penyelundupan senjata ke Papua, termasuk ke rumah kos Samuel di Jalan Jambu Nomor 2, RT004/RW010, Kelurahan Utan Kayu Utara, Jakarta Timur. Sejak penemuan senjata di KM Sinabung, aparat juga menyita berbagai dokumen OPM serta bendera bintang kejora di tempat kos Samuel dan telah menahan beberapa orang yang diduga terkait dengan penemuan senjata, amunisi, bendera dan dokumen OPM. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006