Karawang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akan terus meningkatkan pengawasan sejumlah jenis makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat saat puasa dan Lebaran.
Kepala Seksi Pengawasan Makanan Minuman dan Sediaan Farmasi Dinas Kesehatan Karawang M Alwi, mengatakan, makanan yang dikonsumi masyarakat saat puasa dan lebaran, seperti kolang-kaling, cincau, tahu, kerupuk, dan lain-lain berindikasi mengandung zat berbahaya seperti pewarna, pengawet dan lain-lain.
"Atas hal tersebut, kami akan terus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran makanan tersebut di pasaran," katanya, disela inspeksi mendadak (sidak) barang makanan dan minuman yang beredar, di Karawang, Senin.
Dikatakannya, upaya meningkatkan pengawasan berbagai jenis makanan yang berindikasi mengandung zat berbahaya tersebut dilakukan dengan melakukan operasi secara rutin.
Pada sidak barang makanan dan minuman yang beredar yang digelar di sejumlah pasar tradisional dan pasar modern, Senin, Dinas Kesehatan Karawang mengambil sampel makanan sejenis tahu, tempe, kolang-kaling serta jenis-jenis daging untuk diuji kelayakannya.
Menurut Alwi, pengambilan sampel makanan yang diedarkan di pasaran itu dilakukan untuk mengetahui kandungan yang ada dalam makanan tersebut.
Sementara itu, Ketua Forum Perlindungan Konsumen Karawang Eddy Djunaedy menyarankan agar pemerintah daerah menindak tegas pelaku usaha yang nakal, seperti yang menjual makanan mengandung zat berbahaya. Sebab hal itu akan merugikan konsumen.
"Jika temuan makanan dan minuman yang tidak layak karena mengandung zat berbahaya, seharusnya ditindak pemda, agar ada efek jera bagi pelaku usaha nakal," kata Eddy.
Tindakan tegas tersebut juga merupakan bagian tindaklanjut dari sidak yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Karawang beserta organisasi perangkat daerah lainnya.
Pewarta: M Ali K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013