Apabila berniat mendaftar, maka pada Agustus 2013 saya harus nonaktif dari PBB. Jika terpilih saya diminta jadi pengkhianat PBB."
Kudus (ANTARA News) - Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra memperkirakan kecil kemungkinan adanya tokoh lain untuk mengikuti konvensi penjaringan calon presiden yang digelar Partai Demokrat, jika persyaratannya memberatkan.
"Pesan yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat beberapa waktu lalu, memang meminta saya untuk nonaktif dari PBB jika hendak mengikuti konvensi di Partai Demokrat," ujarnya, saat ditemui usai rapat konsolidasi dengan kader partai di Sekretariat DPC PBB Kudus, di Kudus, Senin.
Selain itu, lanjut dia, ketika terpilih sebagai pemenang diminta pula keluar dari PBB, dan menjadi kader Partai Demokrat.
Yusril menganggap persyaratan tersebut memberatkan, dan peluang ada tokoh lain untuk mengikuti konvensi yang digelar Partai Demokrat juga kecil.
"Apabila berniat mendaftar, maka pada Agustus 2013 saya harus nonaktif dari PBB. Jika terpilih saya diminta jadi pengkhianat PBB," ujarnya.
Jika nantinya mendapat tawaran menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, dan atau Ketua Umum Majelis Tinggi Partai Demokrat sekalipun, Yusril mengatakan, masih perlu dipertimbangkan.
Oleh karena itu, dirinya ingin mengetahui respons dari Partai Demokrat.
Menurut dia, tawaran hanya sekadar menjadi kader biasa, justru memunculkan dugaan ada upaya penggembosan terhadap PBB.
"Saya juga tidak mau terjebak dengan hal itu. Jika yang dicari calon presiden, dan bukan kader Partai Demokrat, kenapa partai tersebut membuat aturan seperti itu," ujarnya.
Jika dengan konvensi partai itu ingin mencari kader, kata Yusril, PBB sudah memberinya dua kader yang saat ini berada di Partai Demokrat.
Terkait dengan pernyataan beberapa pengurus Partai Demokrat yang menganggap dirinya ingin mengubah sistem yang ada, dia menilai tidak bisa menangkap makna pernyataannya.
"Itu merupakan retorika politik. Siapa bilang saya mau jadi Ketua Partai Demokrat, karena memberikan syarat yang tidak mungkin, saya juga mengajukan syarat yang tidak mungkin pula. Anggap saja ini retorika bahasa," ujarnya. (AN/M008)
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013