Orang tua Irman pernah menjadi pengurus Muhammadiah di Sumatera Barat dan pernah menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah di Padang. Karena figur Irman tidak asing bagi Muhammadiyah."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan merestui Ketua DPD RI Irman Gusman mengikuti konvensi calon presiden yang akan diselenggarakan Partai Demokrat.
"Sebagai teman baik dan sahabat, tentu saya memberikan restu dan dukungan kepada Irman Gusman," kata Din Syamsuddin usai berbuka puasa bersama di rumah dinas Ketua DPD RI, di Jakarta, Senin.
Menurut Din, keinginan Irman Gusman mengikuti konvensi calon presiden tujuannya baik untuk memimpin bangsa ini sehingga perlu diberikan dukungan.
Din menegaskan, sekitar dua bulan lalu Irman pernah menghubunginya melalui telepon mengatakan keinginannya untuk mengikuti konvensi calon presiden yang akan diselenggarakan Partai Demokrat.
"Saya waktu itu mengatakan, itu langkah bagus. Silakan saja, saya akan memberikan restu," katanya.
Din menilai, Irman memiliki kapasitas untuk maju sebagai calon presiden melalui mekanisme konvensi.
Menurut dia, Irman adalah Ketua DPD RI yang anggotanya sebanyak 132 orang, yang merupakan perwakilan daerah di seluruh Indonesia.
Setiap anggota DPD RI, kata dia, memiliki basis massa di daerahnya sehingga jika sekitar 80 persen anggota DPD RI mendukung Irman, tentu memiliki peluang besar untuk memenangkan konvensi calon presiden dari Partai Demokrat.
Pada kesempatan tersebut, Din Syamsuddin menambahkan, Irman juga berasal dari keluarga Muhammadiah dan aktif pada kegiatan organisasi kemasyarakatan (Ormas) keagamaan.
"Orang tua Irman pernah menjadi pengurus Muhammadiah di Sumatera Barat dan pernah menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah di Padang. Karena figur Irman tidak asing bagi Muhammadiyah," katanya.
Din Syamsuddin juga mengingatkan Partai Demokrat, untuk menyelenggarakan konvensi calon presiden dilakukan secara fair, jujur, tertib, dan transparan sehingga pelaksanaan konvensi menjadi penting dan berwibawa.
Menurut dia, pelaksanaan konvensi harus dijauhkan dari praktik-praktik kurang terpuji, seperti praktik politik uang, karena akan merusak substansi konvensi untuk memilih figur calon presiden terbaik. (R024)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013