Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 yang akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW, sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW.
“Dimulainya pembangunan Lumut Balai Unit 2 ini, Pertamina Geothermal Energy telah membuktikan keseriusannya dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Jakarta, Rabu.
Ia optimis Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi menjelaskan dengan dilakukannya groundbreaking (peletakan batu pertama) proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 yang berlokasi di Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, maka Pertamina Geothermal Energy akan mengakselerasi pembangunan ke tahap selanjutnya.
Baca juga: Pertamina jelaskan soal proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 di AIPF 2023
“Setelah groundbreaking kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) serta persiapan jalur transmisi,” ungkap Julfi.
Lebih lanjut Julfi menyampaikan proyek ini ditargetkan untuk beroperasi pada akhir tahun 2024. PLTP Lumut Balai Unit 2 memiliki potensi pengurangan emisi hingga 581.784 tCO2eq/tahun.
Proyek Lumut Balai Unit 2 ini dikelola melalui kolaborasi antara Indonesia dengan negara-negara Indo-Pasifik, yaitu Jepang dan Tiongkok.
“Pertamina Geothermal Energy bekerja sama dengan tiga perusahaan dari Jepang, China, dan Indonesia, yaitu Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co, Ltd. (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. untuk mengembangkan proyek Lumut Balai Unit 2,” tutur Julfi.
Sedangkan dari sisi pendanaan, proyek ini telah mendapatkan stimulus dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar 155 juta dolar AS.
Diketahui, Selain Lumut Balai Unit 2, Pertamina Geothermal Energy juga tengah mengembangkan proyek panas bumi lainnya guna mencapai visi untuk menjadi 1 GW company dalam dua tahun mendatang.
Proyek tersebut antara lain Hululais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW serta optimalisasi teknologi binary di area-area existing.
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023