Hal itu terutama disebabkan karena berkurangnya permintaan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan yang dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas batu bara dan minyak sawit mentah (CPO)."

Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,309 triliun pada semester I 2013 atau turun dibanding perode sama tahun sebelumnya Rp3,087 triliun.

"Laporan keuangan konsolidasian grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia," kata Presiden Direktur United Tractors, Djoko Pranoto dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta Senin.

Dipaparkan, penurunan laba bersih itu seiring dengan pendapatan perseroan yang juga mengalami penurunan sebesar 18,65 persen menjadi Rp24,90 triliun pada semester I 2013 dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp30,61 triliun.

Meski demikian, lanjut dia, unit usaha mesin konstruksi, kontraktor penambangan dan pertambangan secara berturut-turut masih memberikan kontribusi masing-masing sebesar 34 persen, 58 persen dan delapan persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Disebutkan hingga bulan Juni tahun 2013, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 2.452 unit atau turun 42 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Hal itu terutama disebabkan karena berkurangnya permintaan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan yang dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas batu bara dan minyak sawit mentah (CPO)," kata Djoko.

Dari total penjualan unit itu, lanjut dia, porsi penjualan terbesar masih disumbangkan oleh sektor pertambangan, yaitu sebesar 48 persen, sektor konstruksi sebesar 23 persen, sektor perkebunan sebesar 21 persen, dan sisanya sebesar delapan persen ke sektor kehutanan.

"Secara keseluruhan volume penjualan alat berat di Indonesia juga mengalami penurunan, sehingga berdampak pada semakin ketatnya persaingan. Namun demikian Perseroan tetap berhasil mempertahankan posisi sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar sebesar 41 persen (berdasarkan riset pasar internal)," paparnya. (ZMF/B008)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013