Untuk bayi, bisa (naik pesawat) setelah umur 48 jam, tetapi lebih baik lewat tujuh hari, ini dengan konteks pesawat komersial ya. Catatannya anak harus sehat, tidak ada penyakit bawaan ...

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, Martinus M. Leman menyampaikan bahwa bayi minimal harus berusia 48 jam atau dua hari untuk bisa naik pesawat.

"Untuk bayi, bisa (naik pesawat) setelah umur 48 jam, tetapi lebih baik lewat tujuh hari, ini dengan konteks pesawat komersial ya. Catatannya anak harus sehat, tidak ada penyakit bawaan seperti jantung, dan kalau ada penyakit jantung harus siap dengan suplementasi oksigen," kata Martinus dalam simposium Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Martinus menjelaskan peraturan tersebut sebetulnya telah disebutkan pada Asosiasi Perjalanan Udara Internasional atau International Air Travel Association (IATA).

Namun ia mengingatkan kepada orang tua untuk tetap meningkatkan kesadaran dengan berkonsultasi kepada dokter anak sebelum mengajak bayi melakukan perjalanan dengan pesawat.

"Perlu konsultasi dengan dokter anak sebelum terbang, selain itu juga konsultasi dengan maskapai untuk menyediakan oksigen tambahan," ucapnya.

Baca juga: KPAI: Ortu jangan panik saat anak menangis di pesawat

Ia menegaskan anak perlu mendapatkan perhatian khusus saat akan diajak berpergian dan menjelang libur Natal dan Tahun Baru di akhir tahun seperti ini, sebagian orang tua tentu sudah merencanakan perjalanan yang melibatkan anak-anak.

"Anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya hiperaktif dan cenderung memiliki gangguan mental, sehingga bisa menimbulkan kegaduhan. Keluarga harus menyiapkan obat-obatan supaya lebih tenang dan berkonsultasi dengan maskapai," tuturnya.

Tak hanya perjalanan dengan pesawat, Martinus juga mengemukakan bahwa dalam perjalanan dengan transportasi apapun, obat-obatan anak juga mesti dijaga. Apalagi jika anak memiliki penyakit bawaan.

"Kalau (anak) punya penyakit bawaan, misalnya asma atau epilepsi, jangan sampai kurang obatnya. Kalau ada kegawatdarutatan juga bagaimana nanti mencari obatnya, ada berapa banyak jumlah obat yang mesti dibawa, kapan menggunakan dan ketersediaannya bagaimana," kata Martinus.

Baca juga: Kiat bawa bayi naik pesawat, beri ASI dan pastikan popok bersih

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023