Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) ingin menaikkan harga elpiji kemasan tabung 12 kilogram secara bertahap sampai mencapai tarif keekonomian.
"Kalau bicara besaran dan waktu terserah saja. Kami ingin naiknya secara bertahap hingga mencapai harga keekonomian," kata Wakil Presiden Elpiji dan Produk Gas Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto, di Jakarta, Senin.
Gigih menjelaskan, perusahaan sudah sejak lama meminta agar harga elpiji 12 kilogram dinaikkan namun belum juga disetujui.
Saat ini, lanjut dia, perusahaan berharap harga elpiji bisa dinaikkan setelah Lebaran 2013.
Menurut Gigih, kenaikan harga elpiji sudah masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013 yang disetujui oleh Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kata dia, juga sudah meminta pengurangan subsidi yang tidak perlu seperti untuk elpiji 12 kilogram.
"Tidak etis kami harus mensubsidi masyarakat menengah ke atas," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah sudah menyediakan elpiji tiga kilogram bersubsidi bagi masyarakat menengah ke bawah.
Pada awal 2013, Pertamina mengusulkan agar pemerintah menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar 36,2 persen mulai Maret 2013.
Harga jual elpiji 12 kilogram rencana dinaikkan dari Rp5.850 menjadi Rp7.966,7 per kilogram atau naik Rp2.116,7 per kilogram.
Dengan demikian, harga elpiji dari agen ke konsumen akan naik dari Rp70.200 menjadi Rp95.600 atau naik Rp25.400 per tabung kemasan 12 kilogram.
Jika kenaikan harga itu mulai diberlakukan pada Maret 2013 maka kerugian bisnis elpiji 12 kilogram Pertamina berkurang Rp1,1 triliun sehingga tinggal Rp3,9 triliun.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013