Jakarta (ANTARA) -
"Persoalan di tubuh Kemenangan TKN apakah itu akan goyang saya pikir tidak juga karena secara umum sudah tahu dari awal (Jusuf Kalla mendukung Anies)," kata Asrinaldi, dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Baca juga: JK nyatakan dukungan ke Anies-Muhaimin
Untuk diketahui, JK saat ini masih berada dalam lingkaran Partai Golkar. Golkar sendiri saat ini berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) penduduk Prabowo-Gibran.
Menurut Asrinaldi, dukungan yang diberikan JK merupakan pilihan pribadi, bukan mewakili partai. Dengan kondisi itu dia menilai bahwa banyak kelompok dalam tubuh Golkar yang tidak sepenuhnya mendukung Prabowo-Gibran.
Baca juga: Jusuf Kalla sebut insiden di Bitung akibat salah pengertian
Ia melanjutkan, perbedaan dukungan dalam Golkar pun dianggap lumrah sehingga setiap kelompok menghormati sikap masing-masing. "Kalau dalam tubuh Golkar banyak fraksi seperti fraksi JK juga banyak, fraksi Aburizal Bakrie, fraksi Agung Laksono juga ada nah persoalannya apakah mereka solid ke Prabowo-Gibran saya pikir tidak juga," kata dia.
Ia yakin Golkar akan tetap berpegang teguh dengan KIM Prabowo-Gibran lantaran sudah menjadi sikap politik partai yang harus dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Jusuf Kalla sebut penegakan hukum perlu terus dibenahi
JK menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan JK saat menghadiri acara silaturahim Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN di Gedung Islamic Center IMM, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/12).
Baca juga: JK tak bisa gabung TPN Ganjar-Mahfud karena masih jabat Ketua PMI
"Jadi, malam ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," kata JK.
Dalam kesempatan itu, JK bercerita bahwa Anies Baswedan adalah murid politiknya. Selama ini JK banyak memberikan masukan kepada Anies terkait permasalahan bangsa.
Baca juga: JK ingatkan hukuman aparat negara tidak netral amat berat
JK menilai mantan gubernur DKI Jakarta itu adalah sosok pemimpin dengan kredibilitas yang teruji. Alasannya, kata JK, Anies tidak pernah diberitakan tersangkut kasus korupsi. Bahkan, ketika ada yang mencoba untuk mengkaitkan Anies dengan kasus korupsi, seperti Formula E, hal itu akhirnya gagal.
"Karena memang tidak ada (korupsi) soal di Formula E itu. Jadi, integritasnya, kemampuan berpikir logikanya bagus, berpengalaman. Alhamdulillah ada banyak yang bagus. Karena itu maka, kita kalau ingin membawa bangsa ini ke tempat yang baik, harus pilih Anies," tegas JK.
Baca juga: Ganjar temui JK, diskusi tentang netralitas aparat negara
JK menyatakan pernyataan sikap politiknya di Pilpres 2024 adalah sesuatu yang objektif dan secara pribadi, meskipun dirinya memiliki batasan-batasan karena tidak lagi aktif di banyak kegiatan politik.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2023