Penajam Paser Utara (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta desain bangunan Nusantara Superblock di Ibu Kota Nusantara yang dibangun investor lokal asal Kalimantan Timur bisa menyaingi desain bangunan dari investor Jakarta.
"Kami sangat mengapresiasi investasi (Superblock) itu dan mudah-mudahan dari sisi desain tidak kalah dengan investor-investor Jakarta," kata Presiden saat meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) di kawasan pusat perbelanjaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (20/12).
Jokowi meminta desain bangunan pusat perbelanjaan itu tetap menggunakan konsep bangunan hijau (green building) mengingat untuk seluruh kawasan di IKN berbasis kawasan hijau.
"Sehingga, konsepnya berbeda dengan kota-kota yang ada di seluruh dunia," tuturnya tentang gedung yang dibangun investor PT Wulandari Bangun Laksana itu.
Terkait desain, Presiden meminta disampaikan kepada Otorita IKN agar mendapat bimbingan konsep bangunan hijau itu.
"Konsepnya semua sama, kawasan hijau, lingkungan hijau dan green building," katanya.
Nusantara Superblok, lanjut Jokowi, diharapkan menjadi lokasi daya tarik di IKN sekaligus menjadikan IKN sebagai ibu kota negara berkelas dunia yang berbeda dengan ibu kota negara lain.
Presiden optimistis pusat perbelanjaan itu juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di provinsi Kalimantan Timur.
"Dan, bisa membuka kesempatan kerja, lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi turut memberikan apresiasi kepada PT Wulandari Bangun Laksana yang berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
"Investasinya besar, Rp3 triliun. Dan, yang akan dibangun juga bukan barang kecil," tuturnya.
Nusantara Superblcok akan dibangun di lahan seluas 7,5 hektare dengan rincian pusat perbelanjaan 40.000 meter persegi, serta hotel berbintang lima dengan 215 kamar.
"Kemudian, hotel bintang empat 200 kamar, masih ditambah apartemen 8 menara kemudian office building dua menara dan juga sekolah internasional dan tempat hiburan," katanya.
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan/Mohammad Solih Januar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023