Jakarta (ANTARA) - PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Januari 2024.
Saat ini, Perseroan sedang dalam masa penawaran awal atau periode bookbuilding yang telah dimulai sejak 15 Desember 2023 hingga 22 Desember 2023.
“Perseroan dalam posisi terbaik saat ini. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan Perseroan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir dan kekuatan inovasi produk yang sangat baik dan diakui oleh para pelanggan Perseroan,” kata Direktur Utama SMLE Siu Min di Jakarta, Rabu.
Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan rata-rata lebih dari 30 persen setiap tahunnya dalam dua tahun terakhir. Untuk periode Juni 2023, Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 49,35 persen menjadi Rp92,3 miliar dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp61,8 miliar pada Juni 2022.
Dalam IPO ini, Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 465.625.000 saham baru atau setara dengan 20 persen dari modal disetor setelah IPO yang ditawarkan dengan rentang harga sebesar Rp175 sampai dengan Rp190 per saham pada masa penawaran awal. Target dana yang terkumpul yaitu sebanyak-banyaknya sebesar Rp88.468.750.000.
Sebagian besar dana hasil IPO tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan usaha, yaitu berupa modal kerja melalui pembelian bahan baku yang akan digunakan pada unit bisnis produk kosmetika, makanan dan minuman, serta kimia industri.
Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal melalui pembelian gudang yang akan membantu rencana ekspansi bisnis Perseroan.
Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk pengembangan lab R&D Perseroan, sehingga dapat menghasilkan formulasi dan prototipe yang lebih cepat dan variatif untuk menunjang permintaan dari masing-masing pelanggan terkait spesifikasi bahan baku yang dibutuhkan.
“Dengan melantainya Perseroan di BEI mendatang, Perseroan diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya untuk berekspansi. Selain itu, hal ini juga dapat mendorong Perseroan untuk menambah jumlah kemitraan strategis guna meningkatkan positioning dan market share, serta menjaga prospek pertumbuhan jangka panjang,” ujar Siu Min.
Baca juga: Penggalangan dana di dalam negeri diperlukan agar ekonomi tumbuh cepat
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023