... berorientasi seks dan identitas gender tertentu, pelanggaran terhadap norma kesopanan, dan pelanggaran perlindungan anak... "

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, terheran-heran dengan tayangan acara Ramadhan stasiun televisi nasional; isinya lebih banyak komedi daripada konten religius dan mencerahkan penonton.

"Komedi boleh tapi jangan hanya itu," katanya kepada wartawan, di Jakarta, Senin pagi.

Ia mengatakan sejumlah pihak, seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), sudah melayangkan teguran kepada stasiun televisi terkait program acara Ramadhan tertentu yang dinilai tidak tepat.

Terkait konten acara Ramadhan, KPI, misalnya, belum lama ini melayangkan teguran tertulis kepada Trans TV terkait program Karnaval Ramadan yang ditayangkan.

Dalam surat teguran Nomor 393/K/KPI/07/13 tertanggal 19 Juli 2013 itu, KPI mendapati sejumlah pelanggaran dalam acara yang disiarkan pada 15 Juli pukul 16.32 WIB itu.

Pelanggaran tersebut, menurut KPI, adalah "penayangan adegan yang melecehkan orang dan/atau masyarakat dengan kondisi fisik tertentu serta berorientasi seks dan identitas gender tertentu, pelanggaran terhadap norma kesopanan, dan pelanggaran perlindungan anak."

Pada Ramadhan 1434 Hijriah ini, berbagai stasiun TV nasional berlomba-lomba menyajikan aneka siaran mulai dari tayangan menjelang sahur hingga berbuka.

Kompas TV misalnya menyuguhkan program bernama Udah Sahur Belum dengan menghadirkan sejumlah artis dan komik ternama Tanah Air, yaitu Olla Ramlan, Saiful Jamil, Jono Gugun Blues Shelter, Indra Bekti, Vega Ngatini, Nycta Gina, Akbar dan Kemal Pahlevi.

Trans TV juga mengisi momen sahur para penontonnya lewat tayangan Yuk Kita Sahur dengan menghadirkan Olga Syahputra, Raffi Ahmad, dan kawan-kawan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013