Jayapura (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Pegunungan Tengah, Provinsi Papua, Kamis, menyebabkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono batal terbang dengan helikopter kepresidenan ke Pasema, Kabupaten Yahukimo, lokasi panen raya ubi jalar Pattipi-Solosa.
Dari Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, ANTARA melaporkan pada pagi sekitar Pkl.05.00 WIT cuaca di wilayah kabupaten ini mendung dan gelap disertai hujan rintik-rintik. Pada Pkl.9.50 WIT ketika pesawat Hercules C-130 TNI-AU yang membawa Presiden Yudhoyono dan rombongan dari Jayapura mendarat di Bandara Wamena, hujan pun mulai mengguyur wilayah itu.
Hingga Pkl.12.00 WIT, hujan deras belum juga berhenti, sehingga rencana Presiden Yudhoyono didampingi Gubernur Papua, Barnabas Suebu, terbang ke Pasema untuk melakukan panen raya ubi jalar Pattipi-Solosa akhirnya batal.
Ketika Presiden mengunjungi Distrik Kurima dalam rangka penutupan Posko penanganan bencana kelaparan, puluhan warga masyarakat setempat berupaya mendekati Presiden untuk menyampaikan aspirasi meminta keluar dari Kabupaten Yahukimo dan membentuk kabupaten sendiri, yaitu Kabupaten Kurima, namun dihadang aparat keamanan TNI.
Tampak sehelai kertas putih berukuran besar dipegang seorang warga. Kertas itu bertuliskan, "Mohon Bapak Presiden memberikan kepada kami kabupaten baru lepas dari Kabupaten Yahukimo".
Alasan meminta berpisah dari Kabupaten Yahukimo karena wilayah Kurima terlalu jauh dari pusat pemerintahan.
Kelompok masyarakat pembawa aspirasi itu mendapat pengawalan dari aparat keamanan yang dipimpin langsung Pangdam XVII/Trikora, Mayjen TNI George Toisutta.
Pada akhirnya mereka tidak dapat langsung bertemu Presiden karena telah mendapatkan pengarahan dari Sekretaris Militer Kepresidenan, Mayjen TNI Bambang Sutejo yang meminta mereka agar menyampaikan aspirasi itu kepada Gubernur Provinsi Papua.
Saat berita ini disiarkan, Presiden Yudhoyono bersama rombongan beristirahat di Markas Kodim Wamena. Pada Kamis sekitar Pkl.19.00 WIT, akan digelar acara tatap muka para tokoh masyarakat, pemangku adat, pemuka agama, kalangan pemerintah dengan Presiden Yudhoyono. (*)
Copyright © ANTARA 2006