Penerapan ekonomi sirkular secara masif dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi pada masa depan
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Amalia Adiningrat Widyasanti mengatakan Indonesia berkomitmen untuk menerapkan ekonomi sirkular sebagai salah satu pilar utama transformasi ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045.
"Penerapan ekonomi sirkular secara masif dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi pada masa depan," kata Amalia dalam acara "Launching Policy Brief Greenpeace Indonesia dan CELIOS" di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut Amalia juga mengungkapkan bahwa ekonomi sirkular merupakan bagian dari ekonomi hijau, yang memiliki potensi besar untuk membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi pada masa depan. Hasil kajian Greenpeace menunjukkan bahwa ekonomi hijau dapat menciptakan 2,4 juta lapangan kerja baru di Indonesia pada tahun 2030.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk mencapai sekitar 60 persen bauran energi terbarukan pada tahun 2045. Target itu akan didukung oleh transisi energi, transportasi hijau dan penerapan ekonomi sirkular.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah menetapkan lima sektor prioritas untuk penerapan ekonomi sirkular, dimana dua diantaranya ialah Industri tekstil, Industri makanan dan minuman.
Untuk mendukung implementasi tersebut, pemerintah akan mendorong kebijakan termasuk peningkatan efisiensi energi, transisi energi berkeadilan, pengembangan smart grid, pengembangan teknologi penyimpanan energi, transportasi ramah lingkungan, dan pengelolaan hutan serta lahan pertanian secara berkelanjutan.
Amalia juga menekankan pentingnya kolaborasi untuk mendukung ekonomi hijau.
"Pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah, untuk mewujudkan ekonomi hijau," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Amalia, penerapan ekonomi sirkular diyakini dapat memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia, baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Ekonomi sirkular dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Baca juga: Bappenas: Ekonomi hijau peluang baru pertumbuhan ekonomi masa depan
Baca juga: Ekonom dorong BI wajibkan perbankan salurkan 30 persen kredit hijau
Baca juga: Ekonom nilai ekonomi hijau bisa tekan kasus korupsi
Pewarta: Arif Prada
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023