Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mengingatkan bahwa jiwa bela negara harus dimiliki setiap masyarakat karena hal itulah yang menjadikan Indonesia sebagai negara tangguh.

"Kita harus memiliki jiwa bela negara sebagai pilar utama yang menjadikan kita tangguh dan cerdas dalam menghadapi situasi yang tidak menentu," kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI Irjen Polisi Ibnu Suhaendra pada peringatan Hari Bela Negara di Kantor Pusat BNPT, Bogor, Selasa, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta.

Ibnu mengajak seluruh masyarakat memiliki semangat, kesadaran, dan kemampuan bela negara. Hal itu adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa, bukan hanya aparat pertahanan.

"Semangat bela negara bukan hanya tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Saya mengajak masyarakat Indonesia untuk mengobarkan semangat bela negara," katanya.

Hari Bela Negara diperingati setiap tanggal 19 Desember. Dalam upacara di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa, Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Muhammad Herindra mengatakan Hari Bela Negara merupakan momentum bagi rakyat untuk tetap bersatu dan berkontribusi bagi Indonesia.

"Tantangan ke depan semakin tidak terduga. Kita tidak hanya menghadapi ancaman fisik, tetapi juga ancaman yang tidak kasat mata," kata Herindra.

Herindra mengingatkan bahwa semangat bela negara tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

Menjaga NKRI, katanya, menjadi tanggung jawab semua anak bangsa dan tidak bisa hanya dibebankan kepada satu pihak.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023