Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan teknologi informasi AS, IBM, mendukung penuh kebijakan "open source" (sumber bebas) dalam penggunaan piranti lunak (software) di Indonesia, karena dengan kebijakan itu mampu meningkatkan inovasi dan kode aplikasi berkualitas. "IBM ini merupakan salah satu pendukung utama dalam kebijakan `open source` di Indonesia dan mempunyai sejarah panjang dalam bekerjasama dengan komunitas `open source`," kata Manajer Wilayah IBM Indonesia, Stacey A. Phillips, di Jakarta, Kamis. Menurut dia, di Indonesia IBM telah secara aktif bekerja dengan komunitas sumber bebas dan Linux untuk terus mengembangkannya, terbukti IBM menjadi penyokong kuat dalam kebijakan "Indonesia Go Open Source" (IGOS) yang diluncurkan pada 2004. Pernyataan Phillips itu menyangkal pemberitaan media sebelumnya yang menyatakan bahwa IBM mengkritisi kebijakan sumber bebas di Indonesia. Phillips sebaliknya mengatakan bahwa IBM justru banyak memprakarsasi kegiatan di Indonesia berkaitan kebijakan sumber bebas itu yaitu saat pertemuan antara Kementrian Komunikasi dan Informasi dan Kementrian Riset dan Teknologi bulan Juni 2006 tentang masalah "Standar Terbuka dan Format Dokumen Terbuka", pertemuan media pada Mei 2006 tentang Linux dan Eclipse. Kemudian program pelatihan yang difasilitasi Kementrian Ristek dan IBM untuk para pembina IGOS di SMA dan universitas, serta lokakarya kuartalan tentang teknologi informasi Linux (program Redhat dan Suse) untuk kalangan pengusaha Indonesia. Sementara itu kegiatan IBM untuk sumber terbuka di dunia telah dilakukannya lebih dari delapan tahun dan investasi di bidang aplikasi sumber bebas ini sudah lebih dari satu miliar dolar AS. "Kami terus melakukan investasi proyek sumber terbuka mencapai ratusan juta dolar AS per tahunnya," kata Phillips. IBM juga telah menyumbangkan 500 paten piranti lunaknya kepada komunitas sumber terbuka, terlibat dalam lebih 150 proyek yang mencakup lebih dari 900 orang yang bekerja penuh dalam proyek sumber bebas spesifik. Menurut dia, kini lebih dari 225 pelanggan IBM berasal dari pemerintah telah menggunakan piranti lunak Linux. Sedangkan pelanggan IBM yang menggunakan Linux di seluruh dunia mencapai lebih dari 12.000 pelanggan. (*)
Copyright © ANTARA 2006