London (ANTARA) - Inggris pada Selasa memperingatkan situasi keamanan di Laut Merah kian memburuk akibat meningkatnya serangan rudal balistik dan drone.
Negara kerajaan itu mengirimkan kapal perusak AL Kerajaan Inggris untuk bergabung operasi pengamanan yang dipimpin AS.
Sebelumnya pada hari yang sama, AS mengatakan sedang membentuk satuan tugas kapal pelindung jalur kargo di Laut Merah dan Teluk Aden, jalur perdagangan utama, untuk melindungi kapal-kapal dari serangan kelompok militan Houthi di Yaman.
Houthi meningkatkan serangan sebagai respons atas gelombang serangan Israel di Jalur Gaza, serta memaksa raksasa minyak BP serta perusahaan kargo, termasuk Maersk, untuk menghindari jalur itu.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan bahwa kapal HMS Diamond, yang menembak jatuh drone di Laut Merah pada Sabtu, akan bergabung dengan satgas yang dipimpin AS, seraya memperingatkan soal meningkatnya ancaman.
"Serangan-serangan ilegal ini merupakan ancaman yang tidak bisa diterima dalam perekonomian global, merusak keamanan regional, dan bisa mengerek harga bahan bakar," kata Shapps dalam sebuah pernyataan.
"Ini adalah masalah internasional yang membutuhkan solusi internasional".
Inggris mengatakan selain HMS Diamond, satgas itu saat ini beranggotakan tiga kapal perusak AS dan satu kapal perang Prancis.
Satgas tersebut beroperasi di Laut Merah bagian selatan untuk melindungi kebebasan navigasi, perdagangan internasional dan nyawa manusia dengan dengan melawan aktor-aktor non-negara yang tidak sah di perairan internasional.
Sumber: Reuters
Baca juga: Daftar maskapai pelayaran yang hindari Laut Merah gara-gara Houthi
Baca juga: Israel ketir ketir, biaya pengapalan naik akibat serangan Houthi
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023