Dari berbagai tantangan yang ada di tahun 2023 telah terbukti bahwa ekonomi Indonesia sudah cukup resilien,

Jakarta (ANTARA) - Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengatakan perekonomian Indonesia tetap resilien meski menghadapi volatilitas pada 2023.

"Dari berbagai tantangan yang ada di tahun 2023 telah terbukti bahwa ekonomi Indonesia sudah cukup resilien," kata Eka dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut ditunjukkan oleh berbagai faktor, yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil pada kisaran mendekati 5 persen sampai 5 persenan, inflasi yang terkendali dan surplus neraca perdagangan.

Baca juga: Grup Mandiri integrasikan MOST dan Livin’ tingkatkan akses investasi

Berbagai tantangan di 2023 antara lain ketegangan di Timur Tengah, perang antara Rusia dan Ukraina, dan kondisi suku bunga acuan global yang tinggi dan bertahan lama. Kemudian, ada perlambatan ekonomi Tiongkok yang memengaruhi pertumbuhan Indonesia karena Tiongkok merupakan mitra dagang utama dari Indonesia.

"Walaupun di bulan triwulan ketiga agak sedikit di bawah 5 persen dibandingkan triwulan 2, namun masih adanya beberapa investasi terkait dengan infrastruktur dan juga konsumsi yang relatif cukup sehat secara domestik tentunya masih menjadi salah satu motor akselerasi pertumbuhan Indonesia," ujarnya.

Eka menuturkan surplus neraca perdagangan masih relatif baik sebesar 33,63 miliar dolar AS, dipengaruhi oleh normalisasi harga komoditas di tengah ekonomi global yang cenderung mengalami perlambatan.

Inflasi Indonesia masih terkendali pada kisaran 2-4 persen sesuai dengan target Bank Indonesia di mana laju inflasi umumnya masih pada kisaran 2,86 bahkan inflasi intinya di kisaran 1,87 persen.

"Kita harapkan pengelolaan pasokan yang baik terutama di saat isu krisis pangan saat ini, distribusi yang cukup lancar dan penanganan sistem pangan yang cukup komprehensif akan menjadi kunci utama untuk menjaga tingkat inflasi ini," tutur Eka.

Di sisi lain, ruang kinerja fiskal masih besar untuk dapat terus mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia karena sampai dengan pertengahan Desember 2023 baru mencatatkan defisit sebesar 0,17 persen.

Baca juga: Tercatat Lebih Kuat, APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Bank Mandiri memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen sepanjang 2023 yang didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi serta belanja pemerintah. Sementara inflasi di 2023 diperkirakan sebesar 3 persen.

Selanjutnya, bank tersebut memperkirakan pada 2024 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,06 persen dan inflasi 3,19 persen.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023