Pekanbaru, (ANTARA News) - Kepala seksi observasi dan informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru Darwin Harahap mengungkapkan, berdasarkan pantauan satelit NOAA 18 ditemukan sebanyak 221 titik api di seluruh Pulau Sumetera.
Ketika dihubungi di Pekanbaru, Kamis (27/7)dia mengatakan hampir 60-an titik api itu terdeteksi di Riau khususnya diempat kabupaten masing-masing Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Rokan Hulu (Rohil), Siak dan Pelelawan.
"Kosentrasi titik api yang cukup banyak ditemukan di Kabupaten Rohil dan Rohul. Di dua kabupaten itu hampir 30 titik api ditemukan," tuturnya.
Dia mengatakan, pada Kamis (27/7) pagi kabut asap di Pekanbaru cukup tebal, pukul 07:00 WIB jarak pandang satu kilometer, namun pukul 09:00 WIB jarak pandang menurun menjadi 800 meter dan pukul 10:00 WIB jarak pandang kembali naik menjadi satu kilometer.
Dia juga mengatakan, kecendrungan arah angin saat ini juga mengarah ke negara tetangga Singapura dan Malaysia. "Meskipun begitu, hal ini tidak terlalu dominan," ujarnya.
Menjawab dalam satu titik api yang ditemukan berapa diameternya, dia mengatakan pihaknya tidak mengetahuinya. "Kita hanya mencatat jumlah titik api saja, namun berapa luasannya itu tidak diketahui," katanya.
Ditanya apakah ada kontribusi asap di Pekanbaru saat ini karena kiriman dari provinsi tetangga dia mengatakan ada, namun tidak terlalu besar. "Itu bervariasi dan tidak terlalu besar," jelasnya lagi.(*)
Copyright © ANTARA 2006