Banten selatan potensial jadi sentra kedelai

Pandeglang (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan Banten Selatan potensial untuk menjadi sentra produksi kedelai guna mewujudkan swasembada kedelai nasional.

"Saya minta para petani di Banten Selatan, terutama di Pandeglang bagian selatan terus dibina karena mempunyai potensi menjadi sentara penghasil kedelai," katanya saat dialog dengan masyarakat di Kabupaten Pandeglang, Minggu.

Terkait dengan tuntutan petani kedelai agar ada stabilisasi harga, Hatta menyatakan pemerintah telah memberi tugas pada Parum Bulog untuk membeli kedelai dari petani dalam rangka stabilisasi harga tersebut.

"Saya juga minta Perum Bulog segera membangun gudang di Pandeglang bagian selatan untuk menampung kedelai dari petani, dan pemerintah Kabupaten Pandeglang harus menyediakan lahannya," katanya.

Direktur Utama Perum Bulog SUtarto Alimoeso menyatakan dalam melakukan pembelian gabah dan kedelai di Pandeglang bagian selatan terkendala gudang penyimpanan, yang saat ini berada di wilayah utara.

"Kita tidak ada gudang untuk penyimpanan di wilayah selatan, dan ini menjadi kendala kami dalam melakukan pembelian gabah dan kedelai dari petani," katanya.

Bulog, kata dia, siap membangun gudang di wilayah selatan, jika ada kesanggupan dari pemerintah daerah dalam penyediaan lahannya.

Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menyatakan siap menyediakan lahan untuk pembangunan gudang Bulog di wilayah selatan daerah itu.

"Kalau memang butuh lahan nanti kami siapkan. Kita akan mengalokasikan anggaran dari APBD perubahan untuk pengadaan lahan tersebut, yang penting petani bisa terhindar dari kerugian," katanya.

Erwan juga mengharapkan Perum Bulog membeli kedelai dari petani setempat dengan harga sesuai ketetapan pemerintah, agar mereka mendapat untung dari usaha yang dilakukannya.

"Pembelian kedelai jangan kurang dari Rp7.000/kg, kalau ingin petani dapat untung. Karena berdasarkan perhitungan jika pembelian hanya Rp5.000/kg maka hanya impas saja, dan kalau di bawah itu maka petani rugi," katanya.