Saldy (40) warga Palembang asal Pedamaran, Minggu, mengatakan setiap Ramadhan biasanya banyak warga yang menjual pempek tersebut.
Pempek ikan parau terbuat dari ikan kecil yang digiling bersama tulang-tulangnya sehingga memberikan rasa khas. "Makanan itu lebih gurih dibandingkan dengan makanan serupa dari daging ikan giling," kata Saldy.
Ia mengatakan, proses pembuatan pempek tersebut diawali dengan ikan parau atau ikan sepat dan seluang dibersihkan.
Selanjutnya, ikan yang berukuran satu jari orang dewasa itu ditumpuk sampai halus.
Setelah ditumbuk halus, ikan diolah dengan tambahan tepung sagu lantas diuleni.
Adonan dibentuk lenjeran besar untuk kemudian direbus sampai mengapung.
Dia menambahkan, sebagai pelengkap, juga disiapkan "cuko" kuah berbahan bawang putih, gula batok dan cabai.
Sebelum dimakan, pempek diiris untuk kemudian digoreng dan disantap selagi hangat.
Kecamatan Pedamaran berjarak sekitar dua jam dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Rumah-rumah kayu tinggi rapat di pemukiman padat yang di kelilingi Sungai Babatan tersebut.
Pewarta: Nila Ertina
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013