Semua pihak agar selalu melakukan pengawasan terhadap lingkungan sekitar

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA ) meminta keluarga dan masyarakat agar selalu melakukan pengawasan terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat mendeteksi jika adanya ancaman yang membahayakan pihak-pihak lain, khususnya anak.

"Semua pihak agar selalu melakukan pengawasan terhadap lingkungan sekitar," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Hal ini dikatakannya menanggapi kasus meninggalnya tiga anggota keluarga atas dugaan pembunuhan dan bunuh diri di Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Psikolog minta guru jangan abai gejala gangguan kesehatan mental siswa

Nahar juga mengimbau agar masyarakat segera melapor kepada pihak berwajib jika menemukan kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak di lingkungan mereka.

Dalam kasus tersebut, KemenPPPA bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Malang dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang telah melakukan penjangkauan dan pendampingan terhadap anak korban berinisial AKE (12) yang masih hidup.

"Kami juga akan memastikan pemenuhan hak dari anak korban AKE di sela proses pendampingan dan penanganan-nya. Saat ini, pendampingan psikologis akan menjadi fokus utama kami sebagai upaya meminimalisir munculnya dampak psikologis seperti trauma atau tekanan emosi lainnya akibat peristiwa traumatis yang terjadi," kata Nahar.

Sebelumnya, tiga orang korban meninggal dunia yang diduga dibunuh dan bunuh diri, yakni seorang suami berinisial W (43), istri berinisial S (40), dan anak berinisial ARE (12) di Dusun Boro RT03/10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Selasa (12/12).

Baca juga: KemenPPPA pastikan pendampingan anak korban satu keluarga bunuh diri

Suami W diduga membunuh istri dan salah seorang anaknya dengan menggunakan botol obat nyamuk cair. Kemudian W melakukan tindakan bunuh diri dengan memotong nadi di pergelangan tangannya.

Sang istri, S, dan anak berinisial ARE ditemukan warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan mengeluarkan busa dari mulut.

Sementara W saat ditemukan oleh warga dalam kondisi masih bernapas dan segera dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak selamat.

Satu anak lainnya berinisial AKE (12) dalam kondisi selamat dan hidup. AKE dan ARE merupakan anak kembar dari pasangan suami istri itu.

Baca juga: Polres & Pemkab Malang dampingi anak dari keluarga korban bunuh diri

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023