Pandeglang (ANTARA News) - Studi kelayakan (feasibility study/FS) pembangunan Jembatan Selat Sunda, yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera, diharapkan selesai 2014.

"Sekarang FS Jembatan Selat Sunda (JSS) itu dalam pembahasan, dan penyusunan FS-nya sendiri diharapkan dapat selesai 2014," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa seusai sosialisasi kebijakan ekonomi kerakyatan untuk pengembangan kewirausahaan di Pandeglang, Jawa Barat, Minggu.

Untuk penyusunan FS JSS tersebut, kata dia, tim tujuh telah mengeluarkan rekomendasi dengan beberapa opsi, yakni dilaksanakan oleh konsorsium perusahaan, pemerintah atau badan usaha milik negara (BUMN).

"Kalau pemerintah jelas tidak mungkin karena juga tidak memungkinkan menggunakan dana APBN untuk kegiatan tersebut, jadi ada kemungkinan akan diserahkan pada perusahaan penggagas plus BUMN," ujarnya.

Hatta juga menjelaskan, untuk penyusunan FS JSS dibutuhkan anggaran cukup besar, yakni berkisar Rp1,2 triliun, sedangkan untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Lampung tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp200 triliun.

"Anggaran yang dibutuhkan sangat besar, dan kenapa tetap akan dilaksanakan karena dalam proyek itu bukan hanya membangun jembatan dan lebih dari itu, yakni membantu satu kawasan ekonomi yang strategis," ujarnya.

Pembangunan JSS, kata dia, setidaknya akan mendorong berkembangkan delapan-sembilan kawasan ekonomi di Banten dan Sumatera, diantaranya kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Guna mendorong pertumbuhan kawasan-kawasan ekonomi di Sumatera dan Banten itu, kata dia, pemerintah juga telah memogramkan pembangunan tiga jalan tol di Sumatera, yakni di Lampung, Sumatera Selatan dan Dumai.

"Anggaran untuk pembangunan tiga jalan tol tersebut mencapai Rp5 triliun, dan Rp2 triliun diantaranya akan kita serahkan tahun ini pada BUMN sedangkan Rp3 triliun sisanya diberikan 2014," ujarnya.

Terkait dengan kelayakan pembangunan JSS, menurut dia, dari berbagai kajian dan studi yang telah beberapa kali dilaksanakan, dengan mempertimbangkan berbagai hal, dinyatakan sangat layak.

"Studi pembangunan JSS ini sudah lama dilakukan, bahkan sejak zaman Presiden Bung Karno, dan memang sangat layak. Tugas kita sekarang harus merealisasikan pembangunannya," katanya.

Pewarta: Sambas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013