Lomba yang dilaksanakan dalam rangkaian fetival ini untuk membentuk kebersamaan atau gotong-royong antarsesama warga setempatMangapura (ANTARA News) - Lomba "nyah-nyah" atau menyangrai (menggoreng tanpa minyak) kopi memeriahkan penutupan Festival Budaya Pertanian ke-2 di Petang, Kabupaten Badung, Minggu.
"Lomba yang dilaksanakan dalam rangkaian fetival ini untuk membentuk kebersamaan atau gotong-royong antarsesama warga setempat," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Badung I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja.
Lomba sangrai kopi itu diikuti oleh tiga perwakilan yaitu Unit Usaha Pertanian (UUP) Bukit Sari Desa Belok Sidan, UUP Mekar Sari Banjar Jempanang, dan UUP Sri Sedana, Desa Plage.
Dalam lomba itu, para peserta diwajibkan menggunakan pakaian adat madya sehingga tetap menonjolkan adat dan budaya Bali.
Selain lomba, para pengunjung juga disuguhi berbagai pameran hasil pertanian yang selalu diperbarui pada setiap harinya, seperti buah-buahan dan sayuran yang segar tanpa bahan pengawet.
Pada pukul 16.00 Wita, pameran itu akan ditutup langsung oleh Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, sekaligus memberikan hadiah dan penghargaan kepada masyarakat serta membangun sektor pertanian di daerah itu.
Festival Budaya Pertanian itu merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun di kawasan Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, yang merupakan jembatan tertinggi d Asia Tenggara dan saat ini terus melakukan pembenahan untuk menjadi tujuan pariwisata yang baru di kawasan Kabupaten Badung utara.
Pewarta: Wira Suryantala
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013