Sejauh ini apa yang kita lihat, pemilu berjalan dengan baik, teratur, terbuka dan aman...

Phom Phenh, Kamboja (ANTARA News) - Ketua Centrist Asia Pasific Democrats International (CAPDI) M Jusuf Kalla mengatakan sejauh ini pelaksanaan pemilu di Kamboja telah berlangsung secara terbuka, aman dan damai.

"Sejauh ini apa yang kita lihat, pemilu berjalan dengan baik, teratur, terbuka dan aman, dengan cara yang terorganisir secara baik serta pelaksanaannya sangat simpel. Karena itu saya yakin pemilu akan berlangsung damai," kata Ketua CAPDI M Jusuf Kalla di Phnom Penh, Kamboja, Minggu.

Sebelumnya Jusuf Kalla telah melihat langsung tiga Tempat pemungutan Suara (TPS) yang berbeda dan berdialog dengan para pemilih maupun panitia pemilihan untuk mengetahui secara langsung pelaksanaannya. Jusuf Kalla berada di Phnom Penh, Kamboja, atas undangan pemerintah Kamboja sebagai pemantau pemilihan umum di negara tersebut yang berlangsung Minggu.

Jusuf Kalla diundang oleh pemerintah Kamboja dalam kapasitasnya sebagai Ketua Centrist Asia Pasific Democrats International (CAPDI).

Pemilu yang dimulai pukul 07.00 waktu setempat terlihat tertib. Pada TPS-TPS terlihat antrian panjang para calon pemilih. Setiap TPS di Kamboja digunakan untuk 800 pemilih, karena itu antrian terlihat sampai panjang. Sementara lokasi TPS semuanya berada di tempat-tempat umum seperti sekolah dan halaman tempat ibadah.

Jusuf Kalla juga menjelaskan bahwa pemilu dilakukan dengan cara mencontreng tanda gambar dan nama partainya saja, tidak ada nama calon legslatifnya. Penentuan calon legislatif menjadi kewenangan partai masing-masing.

"Di dunia ini hanya tinggal dua negara saja yang pemilunya dengan mencoblos, yakni; Indonesia dan Negeria, selebihnya dengan mencontreng," kata Jusuf Kalla.

Ketika ditanyakan adanya keluhan dari oposisi bahwa terdapat kecurangan dalam proses pendaftaran pemilih, Jusuf Kalla mengatakan kemungkinan hal itu bisa saja terjadi, namun alat buktinya sulit didapatkan.

Pemilu Kamboja kali ini diikuti oleh delapan partai politik yang akan memperebutkan 123 kursi di parlemen dan diikuti sekitar 9,6 juta pemilih di 19 ribu TPS. Sekitar 40 ribu pengamat nasional dan 291 pemantau internasional juga telah terdaftar ke komisi pemilihan umum Kamboja (NEC).

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013