Medan (ANTARA News) - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih terus menyelidiki penyebab pembakaran dan kaburnya ratusan narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tanjung Gusta Medan, Kamis (11/7).
"Kehadiran Komnas HAM ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tersebut, untuk mengetahui latar belakang kerusuhan itu," kata Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Dr Otto Nur Abdullah menjawab Antara di Lapas Medan, belum lama ini.
Dalam kunjungannya ke Lapas Medan diterima oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut Budi Sulaksana beserta staf.
Informasi yang diperoleh Tim Komnas HAM, bahwa pemicu kerusuhan di Lapas Medan, dikarenakan listrik yang padam sejak Kamis (11/7) pukul 05.00 WIB hingga sore harinya, sehingga warga binaan sulit untuk memperoleh air.
Sebab, air yang ada di Lapas tersebut, digerakkan oleh mesin yang arusnya bersumber dari listrik.
Otto menyebutkan, meskipun penyebab keributan di Lapas Medan, adalah masalah listrik dan air, namun Tim Komnas HAM masih terus melakukan investigasi di lapangan dan mengumpulkan bahan keterangan dari masyarakat dan saksi-saksi lainnya.
"Tim Komnas HAM masih bekerja di lapangan dan meminta penjelasan dari beberapa pejabat terkait mengenai kasus kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di Lapas Medan," kata Komisioner Penyidikan Komnas HAM.
Sementara itu, sebanyak empat orang lagi napi teroris dari Lapas Medan, hingga kini belum lagi tertangkap dan masih buron.
Keempat napi teroris itu adalah Fadli Sagama, Agus Sunyoto, Abdul Gani Siregar, dan Nibran alias Arab.
(M034/R010)
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013