Ketua PPLN Kuala Lumpur Umar Faruk di Kuala Lumpur, Senin, memastikan bahwa tidak benar jika pihaknya mempersulit bahkan menolak WNI yang ingin mendaftar sebagai pemilih untuk Pemilu 2024 dan justru mengajak mereka untuk menjadi pemilih.
"Kami akan sangat terbantu jika WNI proaktif untuk memastikan dirinya terdaftar sebagai pemilih," kata Umar.
Baca juga: PPLN: Persiapan pelaksanaan Pemilu 2024 di Kuching sudah 80 persen
Menurut dia, kebanyakan kasus yang ditemukan, yakni WNI mengetahui tidak terdaftar hanya mengecek menggunakan satu dokumen, misalnya dengan nomor paspor. Terkadang mereka terdaftar menggunakan KTP, atau terdaftar dengan paspor lama.
"Oleh karena itu, untuk memastikan sudah terdaftar atau belum mohon dicek dengan paspor dan KTP," ujar dia.
Baca juga: PPLN Kuching rekrut 657 petugas KSK untuk Pemilu 2024
Ia mengatakan bagi WNI yang setelah dicek ternyata memang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), dipersilakan mendaftar melalui pplnkl.id/Cekdpt/tampah_pemilih dan akan masuk kategori Daftar Pemilih Khusus (DPK).
Jika sudah terdaftar di tempat lain dan ingin pindah memilih di Kuala Lumpur dapat mendaftar melalui pplnkl.id/Cekdpt/tambah_pemilih_pindah.
Pernyataan Ketua PPLN Kuala Lumpur tersebut menanggapi berita yang menyebutkan sekitar seratus ribu orang WNI di Malaysia tidak terdaftar di DPT untuk Pemilu 2024 dan dipersulit untuk mendaftar.
Baca juga: PPLN dan Panwaslu LN sosialisasi Pemilu 2024 ke Kepolisian Johor
Baca juga: PPLN dan KBRI Canberra sosialisasi Pemilu 2024 secara masif
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023