Kabid Humas Polda Sultra AKBP Abdul Karim Samandi di Kendari, Sabtu, mengatakan personil TNI dan instansi terkait pasti dilibatkan dalam pengamanan Idul Fitri akan dilakukan H-7 sampai H+8 dengan sandi "operasi ketupat".
"Pengamanan suasana puasa Ramadhan dan perayaan Idul Fitri atau lebih dikenal dengan "operasi ketupat" merupakan kalender tahunan serangkaian hari besar umat Islam," kata Karim Samandi.
Polda Sultra selaku penanggungjawab keamanan serangkaian Idul Fitri telah menggelar pertemuan yang diikuti utusan dari pemerintah daerah, DPRD Sultra dan Korem 143 Haluoleo.
Juga diikuti staf instansi terkait dari unsur TNI, kejaksaan, pengadilan, Jasa Raharja, Pertamina, Dinas Perhubungan, satuan polisi pamong praja, Basarnas, BPOM dan pemuda gereja Sultra.
Sasaran operasi adalah orang, benda, rumah yang ditinggal mudik dan benda bergerak lainnya.
Tempat operasi ketupat meliputi sepanjang jalur jalan mudik, tempat penyeberangan --dermaga--, bandara, terminal dan pasar moderen/tradisional.
"Kegiatan tempat ibadah, penyaluran zakat, tempat rekreasi dan mudik pulang pergi tidak luput dari target operasi ketupat," katanya.
Kapolda Sultra berharap agar personil dan instansi terkait yang ditugaskan agar tetap bertanggungjawab, humanis, santun terhadap masyarakat dan tetap menjaga hak azasi manusia (HAM).
(S032/E001)
Pewarta: Sarjono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013