London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengakui sudah terlalu banyak nyawa warga sipil yang hilang di Jalur Gaza.
Pernyataan itu dia sampaikan di tengah seruan internasional untuk gencatan senjata segera di Gaza, di mana serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 18.800 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran.
“Jelas sudah terlalu banyak nyawa warga sipil yang hilang dan tak seorang pun ingin melihat konflik ini berlangsung lebih lama dari yang seharusnya,” kata Sunak kepada wartawan di Skotlandia pada Senin.
Meskipun menegaskan posisi Inggris bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri, dia mengatakan bahwa Tel Aviv harus mengambil langkah tersebut sesuai hukum kemanusiaan.
“Itulah sebabnya kami konsisten--dan saya menyampaikan hal ini di parlemen minggu lalu--dalam menyerukan gencatan senjata yang berkelanjutan, dengan membebaskan para sandera, menghentikan penembakan roket ke Israel oleh Hamas, dan kita perlu menyalurkan lebih banyak bantuan," ujar Sunak.
Pekan lalu, Sunak sekali lagi menolak seruan gencatan senjata namun mengatakan: "Tak seorang pun ingin melihat konflik ini berlangsung lebih lama dari yang diperlukan. Kami telah konsisten bahwa kami mendukung gencatan senjata yang berkelanjutan, yang artinya Hamas harus berhenti meluncurkan roket ke Israel dan membebaskan semua sandera," kata dia.
Menurut Sunak, dia telah mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai perlunya akses untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.
“Salah satu hal yang saya bicarakan dengan Perdana Menteri Netanyahu minggu lalu adalah membuka jalur penyeberangan lain sehingga kami bisa mendapatkan lebih banyak bantuan ke Gaza,” kata dia
Awal bulan ini, Inggris memilih untuk abstain pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza. Rancangan resolusi itu ditolak oleh AS, yang juga sekutu Israel.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, dalam pernyataan bersama dengan Menlu Jerman Annalena Baerbock pada Minggu, menyerukan gencatan senjata yang berkelanjutan dalam konflik Gaza, ketika ia memperingatkan bahwa terlalu banyak warga sipil yang terbunuh.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Hamas: kesepakatan tidak akan terjadi hingga pasukan Israel mundur
Baca juga: Seruan gencatan senjata di Gaza kian lantang
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023